Dokter Gunadi juga mengatakan bahwa subvarian baru ini pun tidak ada indikasi yang menyebabkan kesakitan lebih parah dibanding varian Omicron lainnya.
Subvarian BA4 dan BA5, dinilai, memiliki penurunan kemampuan terhadap terapi beberapa jenis antibodi monoklonal.
Baca Juga: Penambah Nafsu Makan untuk Anak Hingga Dewasa, Gunakan 1 Rempah ini
Ia juga memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi varian Omicron.
"Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki banyak mutasi yang sama dengan varian Omicron asli tetapi memiliki lebih banyak kesamaan dengan varian BA.2. Kedua varian mengandung substitusi asam amino L452R, F486V, dan R493Q dalam spike receptor binding domain dibandingkan dengan BA.," katanya dilansir dari ugm.ac.id.
Sebagai antisipasi, dr. Gunadi mengatakan banyak pihak segera tingkatkan booster. Tetap pakai masker di dalam ruangan, kendaraan umum, kerumunan, dan bila merasa tidak enak badan.
Baca Juga: Pemerintah Kota Bandung Utamakan Vaksin PMK pada Sapi yang Berumur Panjang
Selain itu, tidak terburu-buru untuk mencabut kebijakan bermasker.
“Pokoknya tetap patuhi protokol kesehatan. Protokol kesehatan akan selalu diperbaharui dan tetap menjadi acuan dalam kegiatan sehari-hari," sambungnya.***