KAI Tegaskan Pembongkaran Rumah di Jalan Sukabumi dan Anyer Dalam adalah Lahan Milik PT KAI

- 11 Oktober 2021, 16:24 WIB
Ilustrasi kereta api.
Ilustrasi kereta api. /Dok Humas KAI Daop 1/

PRFMNEWS - PT KAI menegaskan pembongkaran bangunan rumah warga yang berada di Jalan Sukabumi dan Jalan Anyer Dalam Kota Bandung sudah sesuai aturan karena lahan itu milik PT KAI.

Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Kuswardoyo mengatakan, status tanah di lokasi eksekusi tersebut adalah milik PT KAI dan bersertifikat sejak tahun 1988. Sebelum dilakukan penertiban pun, pihaknya sudah menyosialisasikan kepada pemilik rumah.

"Terkait kegiatan penertiban, kegiatan sudah disosialisasikan sejak lama, sesuai aturan yg ada ketika hendak akan digunakna oleh pemiliknya dalam hal ini PT KAI maka harus menyerahkan kembali," ujar Kuswardoyo saat on air di Radio 107,5 PRFM News, Senin 11 Oktober 2021.

Baca Juga: Viral Aksi Pelemparan Batu ke Kereta yang Melintas, PT KAI Ancam Proses Secara Hukum

Kuswardoyo mengatakan, kurang lebih ada sekitar 31 bangunan yang dibongkar, enam di antaranya di Jalan Sukabumi sudah dilakukan pembongkaran.

Sementara sisanya di Jalan Anyer Dalam sebanyak 25 bangunan belum dilakukan eksekusi. Namun pihaknya sudah memberikan biaya bantuan bongkar bangunan sebesar Rp200 ribu hingga Rp250 ribu per meter persegi.

"PT KAI sudah berupaya memberikan bantuan bongkar, kami memberikan 200 sampai 250 ribu per meter persegi untuk biaya bongkar, bukan membeli lahan karena itu lahan kami, jadi kami tidak mungkin membeli lahan kami sendiri," jelasnya.

Baca Juga: Kerugian Korban Capai Rp9,7 M, Putri Nia Daniaty Akhirnya Hadir dalam Pemeriksaan Penipuan Perekrutan CPNS

Terkait penolakan warga karena saat ini lahan tersebut masih dalam proses gugat di pengadilan, Kuswardoyo mengungkapkan, pembongkaran tetap bisa dilakukan karena tidak masuk status quo.

Hal ini karena lahan tersebut sudah jelas milik PT KAI sehingga pembongkaran sah-sah saja untuk dilakukan. Namun warga juga tetap berhak melakukan gugatan.

"Namun gugatan tersebut tidak secara otomatis aset milik kami itu dalam status quo, jadi proses (pembongkaran) tetap kami lanjutkan," ungkapnya.

Baca Juga: Viral di Tiktok, Pekerja Pabrik Pesan Makan Lewat Tembok

Sementara itu, pada hari ini warga yang rumahnya dibongkar PT KAI menggelar aksi demo.

Tarid Ferdiana, kuasa hukum warga meminta keadilan dari PT KAI. Ia meminta PT KAI menghargai proses pengadilan.

"Tolong hargai pengadilan, karena bagaimanapun gugatan masih berjalan," ucapnya.

Diakuinya, gugatan didaftarkan pada 30 Agustus 2021, tapi pada 4 Oktober 2021 telah dilakukan pembongkaran terhadap rumah penggugat.

Baca Juga: Soroti Banyaknya Warga jadi Korban Pinjol, Jokowi Bilang Begini

PT KAI dinilai melakukan tindakan semena-mena karena tidak mematuhi pengadilan.

"Intinya kita ini sekarang sudah melakukan gugatan karena kan warga ingin mencari keadilan di sini, warga tidak ingin keluar dari rumahnya masing-masing bangunannya dibobkar, dengan ganti rugi yang tidak sesuai," katanya.

Pembongkaran puluhan rumah warga di Jalan Sukabumi dan Anyer Dalam tersebut berkaitan dengan proyek Laswicity Heritage. Lokasinya ada di Gudang PT KAI yang akan disulap jadi tempat publik dan bangunan bersejarah. Proyek ini adalah kerjasama antara PT KAI dan PT WIKA.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah