Perumda Akui Penerapan Peduli Lindungi di Pasar Masih Jauh dari Harapan

- 6 Oktober 2021, 14:12 WIB
Ilustrasi penggunaan aplikasi Peduli Lindungi
Ilustrasi penggunaan aplikasi Peduli Lindungi /ANTARA/Fikri Yusuf


PRFMNEWS - Pemerintah pusat merencanakan menerapkan aplikasi Peduli Lindungi di pasar-pasar tradisional.

Kota Bandung juga menjadi salah satu daerah yang diminta menerapkannya. Uji coba telah dilakukan di Pasar Baltos Bandung, pengunjung dan pedagang wajib scan QR Code Peduli Lindungi.

Namun Perumda Pasar Juara Kota Bandung mengaku keinginan untuk menerapkan Peduli Lindungi di pasar nampaknya masih jauh dari harapan.

Baca Juga: Vaksinasi Pedagang Pasar di Bandung Rendah, Perumda: Takut Panas Dingin, Takut Vaksin Belum Halal

Bukan hanya karena tingkat vaksinasi yang masih rendah, tapi banyak pedagang yang masih gagap teknologi alias gaptek.

"Pasar tradisional mungkin masih jauh dari harapan bisa diterapkan aplikasi Peduli Lindungi," ujar Dirut Perumda Pasar Juara Kota Bandung, Herry Hermawan saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Rabu 6 Oktober 2021.

Contoh nyatanya adalah hasil evaluasi uji coba Peduli Lindungi di Pasar Baltos Kota Bandung.

Baca Juga: Jabar Peringkat 1 Perolehan Medali PON Papua, Ridwan Kamil Malah Sindir Persib: Tong Juara Remis Wae

Herry mengatakan dari pengakuan pedagang terjadi penurunan pembeli. Alasannya karena vaksinasi menjadi syarat dan ribet karena harus menggunakan aplikasi.

"Memang terjadi penurunan pengunjung kata pedagang, jadi pengunjung yang tadinya bebas harus udah divaksin, dan gaptek gunakan aplikasi itu," jelasnya.

Herry pun mempertanyakan, jika di sebuah pasar yang berada di mall saja penerapannya belum efektif, bagaimana dengan pasar-pasar tradisional lain yang banyak pedagangnya masih gaptek.

Baca Juga: Masuk Pasar Pakai Peduli Lindungi, Dewan: Aplikasi itu Tidak Melindungi

Belum lagi akses masuk ke pasar itu banyak pintunya, sehingga petugas akan kesulitan untuk melakukan pengawasan sebab butuh banyak SDM petugas.

"Lantas bagaimana ini bisa diterapkan ke pasar tradisional yang notabene masih banyak pedagang dan pengunjung yang masih gaptek, apalagi jalan masuk pasar itu banyak," bebernya.

Baca Juga: Kunjungan ke Pasar Tradisional Ikut Terdampak PPKM

Pada prinsipnya, Perumda Pasar siap mendukung wacana pemerintah pusat, tapi ia meminta pengertiannya bahwa sekarang ekonomi baru mulai bergerak lagi, jangan sampai pedagang kehilangan pembeli lagi karena syarat yang ribet.

"Bagi kami, siap mendukung, tapi tolong lah ini kan masih dalam proses ekonomi bergerak perlahan, sementara baru banyak pedagang yang mulai pulih, penjualannya baru naik omzetnya, kalau langsung diterapkan aplikasi ini pembeli jadi drop lagi," pungkasnya.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah