DPRD Kota Bandung: Mahasiswa Minta Dilibatkan dalam Penentuan Kebijakan Penanganan Pandemi

- 28 Juli 2021, 16:11 WIB
Anggota Komisi A DPRD Kota Bandung Aan Andi Purnama, SE., berdiskusi dengan perwakilan Organisasi Kemahasiswaan di Kota Bandung, membahas Evaluasi Dampak dari Kebijakan PPKM di Kota Bandung, di ruang rapat Komisi A, Senin 26 Juli 2021
Anggota Komisi A DPRD Kota Bandung Aan Andi Purnama, SE., berdiskusi dengan perwakilan Organisasi Kemahasiswaan di Kota Bandung, membahas Evaluasi Dampak dari Kebijakan PPKM di Kota Bandung, di ruang rapat Komisi A, Senin 26 Juli 2021 /Dok DPRD Kota Bandung.

PRFMNEWS - Sejumlah perwakilan Organisasi Kemahasiswaan mendatangi Gedung DPRD Kota Bandung, Senin 26 Juli 2021. Kedatangan organasiasi mahasiswa ini bertujuan untuk audiensi serta penyampaikan aspirasi terkait kebijakan penanganan pandemi Covid-19.

Organisasi yang hadir di antaranya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).

Mereka diterima di ruang rapat Komisi A DPRD Kota Bandung dan berdiskusi langsung bersama Anggota Komisi A DPRD Kota Bandung, Aan Andi Purnama.

Baca Juga: Pemerintah Terapkan Aturan Makan di Tempat 20 Menit, Pengusaha Warteg Bingung

Pembahasan diskusi ini menitikberatkan pada peristiwa-peristiwa yang terjadi selama PPKM berlangsung. Mahasiswa merasa kemunculan beberapa persoalan baru diakibatkan kurang matangnya keputusan dari kebijakan PPKM Darurat.

Ketua GMKI, Reynhart menyampaikan, pemerintah harus segera menindaklanjuti semua hal yang dirasa kurang agar masyarakat tidak terus menerus dibebani dengan PPKM yang membuat masyarakat kecil semakin dirugikan.

Penyaluran bantuan sosial atau bansos, menurut Reynhart, seharusnya dilaksanakan dengan tertib dan harus tepat sasaran, begitupun dengan vaksinasi yang terlihat fakta di lapangan tidak sesuai dengan harapan.

Baca Juga: Aturan Makan di Warteg 20 Menit akan Dijaga Polisi? Begini Penjelasannya

"Bantuan sosial bukan menjadi jaminan masyarakat terdampak merasa beruntung, tapi juga dipikirkan apa yang bisa mereka lakukan dari bantuan sosial tersebut. Alih-alih mendapatkan bansos berupa uang, namun pasar tempat mereka membeli kebutuhan pokok malah ditutup," ujarnya.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: DPRD kota Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x