Network
PRFMNEWS - Pemerintah Pusat memasukkan pedagang pasar tradisional sebagai kelompok prioritas penerima Vaksin Covid-19, bersama TNI/POLRI dan ASN yang bekerja pada pelayanan publik. Hal ini didasari aktivitas pedagang pasar yang berpotensi penyebaran virus corona yang tinggi.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menuturkan, rencana tersebut belum dibahas secara teknis. Satu di antaranya, terkait data penerima vaksin dari kelompok pedagang pasar masih belum diketahui menjadi tanggung jawab siapa.
“Kita ikut saja. Kalau tadi target pelayanan publik disampaikan Dirjen P2P Kemenkes termasuk pedagang pasar selain TNI/POLRI dan ASN, itu pada dasarnya siap saja. Hanya teknisnya apakah kita yang cari datanya baru kita ajukan minta berapa, atau dari sana nih ada 50 ribu sok diatur,” ujar Yana di Balai Kota Bandung, Rabu 3 Februari 2021.
Baca Juga: Uji Coba Genose di Stasiun Pasar Senen, Menhub Budi Karya : Lebih Murah dan Tidak Sakit
Baca Juga: Ini Tujuan Ganjar Pranowo Ajak Warga Ikuti Program 'Jateng di Rumah Saja' Akhir Pekan Ini
Yana pun sepakat, jika Pemerintah memilih pasar sebagai kelompok prioritas vaksin karena di sana terjadi interaksi masyarakat yang potensial menimbulkan kerumunan. Namun jika melihat situasi dan kondisi yang ada, Yana berasumsi, teknis pelaksanaannya dengan mendatangi lokasi pasar.
“Kelihatannya kita mobile, datang ke pasar. Sudah terukur di pasar targetnya berapa petugas bisa datang. Menurut pak Dirjen memungkinkan dilakukan mobile,” terang Yana.
Baca Juga: Ini Alasan Safee Sali Lebih Memilih Pelita Jaya Daripada Persib Bandung
Baca Juga: Polisi dan TNI Berjaga di Sabuga Cegah Kerumunan di Acara Gebyar Vaksinasi Covid-19
Sementara itu untuk jumlah tenaga kesehatan (Nakes) yang sudah di vaksin hingga saat ini, Yana berharap angkanya sudah mencapai 50 persen. Pemerintah Kota Bandung sendiri menargetkan sekira 23 ribu Nakes mendapatkan vaksin Sinovac hingga April 2021 mendatang.
