PRFMNEWS - Penutupan Jalan Dipatiukur pada malam kemarin dikritik Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Uung Tanuwidjaja.
Menurutnya, langkah Pemkot Bandung tersebut kurang tepat karena yang efektif adalah penengakan disiplinnya, bukan mematikan ekonomi.
Seperti diketahui, di kawasan Jalan Dipatiukur banyak sekali pelaku UMKM yang baru saja bangkit dari pandemi, tapi justru dihentikan oleh Pemkot Bandung.
Baca Juga: Aturan Lengkap PSBB Proporsional di Kota Bandung
"Soal penutupan Dipatikur sebenarnya kasihan juga karena kita saat ini sedang pemulihan ekonomi, apalagi UMKM yang jualan pinggir jalan, baru sebentar saja dipulihkan sudah harus ditertibkan," ujar Uung saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Kamis 3 Desember 2020.
Uung memahami keinginan kalangan anak muda yang cari makan dan 'ngopi' di Dipatiukur pada malam hari. Maka dari itu makan minum tetap boleh, tapi penegakan disiplin protokol kesehatan yang diutamakan.
"Boleh makan, boleh jajan, tapi harus sesuai protokol kesehatan, misalnya duduknya jaga jarak, cara menerima pesanan dan bayar jangan sampai menimbulkan risiko tinggi penularan Covid-19," tambahnya.
Sehingga ia menegaskan, upaya yang tepat bukan memberhentikan kegiatan ekonomi di Dipatiukur secara masif, tapi membina masyarakat untuk mengingatkan protokol kesehatan.
Baca Juga: Jalan Dipatiukur Kota Bandung Ditutup Setiap Malam Selama 14 Kedepan