Dua Tahun Kepemimpinan Oded-Yana, Ini Tanggapan Akademisi

25 September 2020, 17:36 WIB
Suasana penutupan sementara Jalan Asia-Afrika Kota Bandung, Jumat 25 September 2020. Pemkot Bandung mengeluarkan kebijakan untuk menutup beberapa ruas jalan protokol dalam rangka Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang diperketat untuk mengurangi kerumunan di tengah Pandemi Covid-19.*/ RIZKY PERDANA/PRFMNEWS /

PRFMNEWS - Menyoroti dua tahun usia kepemimpinan Wali Kota Oded M Danial dan Wakil Wali Yana Mulayana, sejak dilantik 20 September 2018, Pemerhati Komunikasi Politik Universitas Pasundan Bandung, Deden Ramdan menilai masih banyak yang harus dibenahi dari kinerja Oded dan Yana.

Deden yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Unpas ini menyebutkan, ada tiga sektor yang jauh dari harapan masyarakat, yaitu menyangkut penanganan banjir, kemacetan, dan layanan kesehatan. Tiga sektor tersebut dinilai Deden sering mendapatkan pengaduan masyarakat.

Deden mengungkapkan, selama dua tahun ini ada beberapa persoalan pokok yang sangat urgen atau darurat untuk segera diperbaiki menyangkut penanganan banjir, kemacetan, dan layanan kesehatan.

 

Baca Juga: Razia Masker Polres Cimahi Bukan Hanya di Jalan Raya dan Tempat Umum, Tapi Hingga ke Gang Sempit

Kata Deden, persoalan menyangkut tiga layanan publik tersebut masih jauh dari kata baik. Menurutnya masih perlu ada pembenahan di tiga sektor tersebut.

“Jujur saja, kondisi ini mengganggu pada pelayanan publik lainnya. Karena disamping road map yang belum jelas. Juga capaian Ridwan Kamil, masih menjadi bayang-bayang bagi sosok pemimpin saat ini,” ujar Deden, saat dihubungi, Kamis 24 September 2020.

Selain menempatkan tiga masalah itu sebagai pekerjaan rumah, Deden berharap Pemerintah Kota Bandung di usianya yang ke-210, juga melihat masalah kemacetan tidak sebatas kapasitas jalan, namun mengkaji juga terkait jumlah kendaraan yang terus meningkat.

Baca Juga: Menhub Ajak Pemerintah Daerah Sediakan Jalur Khusus Sepeda Termasuk Tempat Parkir Khusus Sepeda

“Selain kemacetan, manajemen pengelolaan banjir belum terlihat jelas. Sempat ada tol air, namun hingga kini belum ada kejelasannya,” ujar Deden.

Dirinya pun menyoroti pelayanan kesehatan di Kota Bandung yang belum optimal dalam membantu masyarakat. Pasalnya, jumlah pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) tidak berbanding dengan pertambahan penduduk tiap tahunnya.

“Sehingga, kerap terlihat antrian panjang di puskesmas dari masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan,” kata Deden.

Baca Juga: Peneliti Indef Sarankan Pajak Nol Persen untuk Mobil Ramah Lingkungan

Disinggung mengenai Hari Jadi Kota Bandung ke-210 bisa menjadi momentum titik balik bagi keduanya. Dia berpandangan, kecintaan dan kebanggaan warga Bandung terhadap kotanya belum mampu dicapai selama masa kepemimpinan Oded-Yana.

Tak dapat dipungkiri, Wali Kota Bandung sebelumnya, Ridwan Kamil, mampu berikan kesan mendalam di hati masyarakat dengan pemikirannya yang visioner.

“Harus diakui bahwa sosok Ridwan Kamil telah memberikan akselerasi-akselerasi capaian kerja dan pembangunan infrastuktur yang penuh kejutan, dan menjadi kebanggaan masyarakat Kota Bandung. Sementara, mohon maaf, di dua tahun kinerja Mang Oded-Kang Yana selama ini, belum menunjukkan hal serupa, meskipun saya yakin keduanya sudah sangat bekerja keras,” paparnya.

Baca Juga: Pemprov Jabar Gelar Survei Penanganan Covid-19, Warga Bisa Berpartisipasi di Link Berikut

Deden menuturkan, pilihan saat ini bagi Oded-Yana adalah membuat gebrakan baru atau meneruskan apa yang telah diwariskan Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, selama memimpin kota berjuluk Paris van Java tersebut.

“Saya meyakini Mang Oded dan Kang Yana seiring berjalannya waktu dapat memberikan capaian kinerja yang bisa menimbulkan kesan bagi warga Kota Bandung,” pungkasnya***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler