PRFMNEWS – Masyarakat mengatasnamakan pegiat Lingkar Literasi Cicalengka, Kabupaten Bandung membuat petisi online berisi penolakan dengan judul “Jangan Hancurkan Stasiun Cicalengka yang Bersejarah!”
Pegiat literasi itu bernama Hafidz Azhar, dia melayangkan petisi penolakan perobohan Stasiun Cicalengka melalui laman change.org sejak Sabtu, 17 Juni 2023.
Hingga Selasa 20 Juni 2023 sore, 1.355 orang telah menandatangani petisi penolakan perobohan Stasiun Cicalengka yang memiliki cerita sejarah tersendiri terkait Ir. Soekarno itu.
Baca Juga: KAI Klaim Kualitas Air Minum Isi Ulang yang Tersedia Gratis di Stasiun Aman Dikonsumsi
Hafidz Azhar menjelaskan alasan pentingnya petisi ini dibuat karena Stasiun Cicalengka yang diresmikan 10 September 1884 silam itu menyimpan berbagai memori kolektif jejak para tokoh bangsa, sehingga bukanlah sekedar bangunan tua saja.
Beberapa memori sejarah itu, tulis Hafidz, yaitu saat presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno ditangkap di Yogyakarta pada tahun 1929, ia berhenti di Cicalengka untuk dibawa ke penjara Banceuy.
Selain itu, Douwes Dekker pernah menyinggahi Stasiun Cicalengka pada tahun 1918.
Arsitek Wolff Schoemaker pun pernah menjejaki Stasiun Cicalengka ketika akan menyampaikan ceramah di Pesantren Fathul Khoer.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Jabar Instansi Pertama Permanenkan Work From Anywhere di Indonesia
Kabar akan diruntuhkannya Stasiun Cicalengka lama ini diduga karena akan dilakukan pengerjaan bangunan baru salah satu stasiun yang masuk ke dalam wilayah Daop 2 Bandung itu.
"Jika proyek pembangunan stasiun kereta api berimbas pada penghancuran Stasiun Cicalengka yang bersejarah, kami selaku Lingkar Literasi Cicalengka menolak keras," tulis Hafidz, dikutip prfmnews.id dari keterangan petisi tersebut pada Selasa 20 Juni 2023.
Ia menambahkan, renovasi yang dilakukan tidak harus serta-merta merobohkan bangunan stasiun yang dibangun lebih dari 130 tahun itu.
Menurutnya, apabila hal itu sampai dilakukan, maka sama saja menghancurkan identitas yang melekat dengan Cicalengka.
Baca Juga: KAI Perpanjang Periode Pesan Tiket Kereta Api, Bisa Dibeli 3 Bulan Sebelum Berangkat
"Karena (Stasiun Cicalengka) telah menjadi bagian dari cagar budaya," kata dia.
Keberadaan petisi tersebut mendapat banyak respons positif dari masyarakat yang telah memberi dukungan dengan menandatanganinya.
“Tolong lestarikan bangunan kuno bersejarah,” tulis seorang pendukung.
“Nilai sejarah dan sifat pusakanya tidak bisa digantikan. Jangan putuskan sejarah dengan menghancurkan keberadaannya,” tulis pendukung lain.
“Jejak sejarah, jejak bangsa, menghilangkan bangunan bersejarah sama dengan menghilangkan data dan dokumen otentik sejarah bangsa,” lanjut respons dari pendukung lainnya.
“Pembangunan fungsi-fungsi baru untuk kepentingan saat ini atau masa datang dapat dilakukan tanpa menghancurkan bangunan lama,” pendukung lain turut merespons.***