Ini 3 Strategi Pemerintah Kota Bandung Cegah Gelombang Ketiga Covid-19

20 Oktober 2021, 17:11 WIB
Pengendara sepeda motor melintasi  spanduk bertuliskan harapan ‘Lekas Pulih Bandungku’ yang terpasang di Jalan Kebon Jukut, Kota Bandung, Selasa 19 Oktober 2021. Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung mempersiapkan berbagai kemunginan timbulnya gelombang ketiga lonjakan pandemi Covid-19. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PRFMNEWS - Pemerintah Kota Bandung merumuskan tiga cara untuk mengecegah gelombang ketiga pandemi Covid-19.

Strategi itu dirancang khusus oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung setelah mendapat rujukan penelitian bahwa Indonesia harus waspada gelombang ketiga pandemi Covid-19.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehata Kota Bandung, Rosye Arosdian menjelaskan, ada tiga strategi penting yang perlu dilakukan untuk menjaga agar kasus Covid-19 tidak melonjak.

Pertama, yaitu dengan tetap mempertahankan pola hidup yang berubah yaitu tetap menjalankan protokol kesehatan 5M.

Baca Juga: Kecamatan yang Dinyatakan Bebas Kasus Covid-19 di Kota Bandung Terus Bertambah, Ini Daftar Lengkapnya

"5M memiliki arti menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, menjauhi kerumunan, dan mengikuti vaksinasi Covid-19," papar Rosye saat ditemui awak media di Balai Kota Bandung, Selasa 19 Oktober 2021.

Kedua, Dinas Kesehatan Kota Bandung terus masif melakukan 3T atau testing, tracing dan treatment untuk pelacakan kasus kontak erat, termasuk melakukan survailans lain di seperti di sekolah.

"Sesuai dengan intruksi Kementrian Kesehatan, sekolah yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), maka 10 persennya harus dilakukan random sampling (test acak)," imbuh Rosye.

Ketiga, yaitu memeriksa Whole Genome Sequence (WGS) artinya untuk melacak apakah ada varian baru yang masuk.

Baca Juga: Sudah Diteliti, Tulang yang Ditemukan di Waduk Saguling adalah Fosil Hewan Purba

"Pengecekan dilakukan kepada WNI maupun WNA yang baru tiba dari luar negeri. Nantinya pada saat mereka tiba di bandara, petugas dari KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) akan melakukan testing ulang kemudian dikarantina selama 5-7 hari," imbuh Rosye.

Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Bandung juga tetap melakukan pemeriksaan WGS jika ditemukan kasus yang mencurigakan. Misalnya di satu tempat tiba-tiba ditemukan 9 orang yang positif.

"Tapi kalau ada kelurahan yang banyak, kita akan lebih gencar melacak dan mencari tahu penyebabnya," tutup Rosye.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler