Berdasarkan hasil pemeriksaan, tambahnya, PO dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang dicampur potas (Potasium sianida). Hal itu dilakukan karena pelaku kesal ditagih terus-menerus oleh korban.
“Dalam hal ini, Mbah Slamet menjanjikan akan melipatgandakan uang sebesar Rp70 juta yang disetorkan PO menjadi Rp5 miliar,” terangnya.
Pihaknya pun melakukan pengembangan kasus hingga berhasil dibantu sukarelawan mengevakuasi sejumlah mayat lain yang dikubur pada sebidang kebun milik pelaku di Desa Balun yang diduga juga korban penggandaan uang.
Kasatreskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratama menambahkan, pihaknya kembali melakukan penggalian di sekitar lokasi penemuan korban pertama PO yang ditemukan terkubur pada hari yang sama.
"Namun kami belum bisa pastikan jumlahnya (jumlah mayat yang dievakuasi, red.)," tuturnya.
Dari informasi sementara yang dihimpun dari sejumlah sukarelawan, sejauh ini ada sebanyak 10 mayat berhasil dievakuasi dalam penggalian tanah yang dilakukan pada Senin 3 April, beberapa di antaranya terkubur dalam satu lubang.
Setelah dievakuasi dari lokasi penguburan, mayat-mayat tersebut langsung dibawa ke RSUD Hj Lasmanah Banjarnegara untuk dilakukan identifikasi.***