"Langsung saya informasikan ini sama tamu juga untuk tidak boleh ngamen di sini," ujarnya.
Usai itu, tim rombongan yang menyewa jasa Zen meminta agar tak ada pengamen yang masuk ke bus karena merasa terganggu.
"Saya pun menyuruh mereka (pengamen) turun tapi mereka kekeh karena mereka merasa sudah diizinkan," ucapnya.
Sementara itu tour guide lainnya Muhammad Rizki menyampaikan bahwa dirinya melarang para pengamen masuk dengan kata-kata yang baik.
"Kita selalu pelan-pelan, tidak menggunakan nada tinggi, itu bisa dicek di mana pun dan buktinya juga ada," ucapnya.
Bahkan, larangan mengamen itu disampaikan berulang-ulang karena dengan kalimat-kalimat yang baik.
Terkait adanya dugaan tindakan kekerasan fisik saat melarang, Zen menegaskan tidak melakukan hal itu.
"Saya konfirmasi tidak ada, bahkan kalaupun misalkan terbukti ada ya mungkin beliau bisa visum lebih jelas, kalau ada video atau cctv, ada bukti yang silahkan, intinya saya tidak melakukan itu," jelasnya.
"Yang ada mungkin saya mengusap-ngusap ngahayukeun basa sundanya," lanjutnya.
Itu pengakuan dari pihak tour leader.