“Produksi sandal itu diperkirakan membuka sekira 1.200 lapangan kerja untuk masyarakat setempat,” katanya.
Hal itu penting dilakukan mengingat geliat perekonomian pelaku UMKM yang merupakan warga sekitar Candi Borobudur sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Sehingga perlu ada aktivitas kembali untuk memantik roda perekonomian para pelaku UMKM agar berangsur pulih.
Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Borobudur Wiwit Kasiyati mengatakan, wisatawan yang menggunakan sandal khusus untuk naik ke struktur terbatas Candi Borobudur akan dibatasi jumlahnya.
“Candi itu akan menerima kunjungan 4 ribu orang di pelataran dan hanya 1.000 orang yang bisa naik dengan menggunakan sandal “upanat” di relief nomor 150 Karmawibhangga,” ujarnya.
Wiwit menambahkan, kini pihaknya juga masih mengejar beberapa pengerjaan yang harus diselesaikan agar bisa segera membuka area struktur terbatas Candi Borobudur untuk bisa dinaiki oleh wisatawan.***