Pengunjung Taman Nasional Komodo Akan Dibatasi, Harga Tiket Masuk Rp3,45 Juta Per Orang Mulai 1 Agustus Nanti

28 Juni 2022, 12:15 WIB
Hewan komodo di Pulau Komodo /DeskJabar/Kodar Solihat

PRFMNEWS - Taman Nasional Komodo merupakan salah satu situs warisan dunia yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1991.

Taman Nasional Komodo juga salah satu dari 7 keajaiban alam baru pada tahun 2012.

Taman Nasional Komodo terletak di kabupaten Manggarai Barat, provinsi NTT (Nusa Tenggara Timur) ini, akan menetapkan aturan baru.

Diketahui, jumlah wisatawan yang datang ke Taman Nasional Komodo sering mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Baca Juga: Masyarakat yang Terdampak Perubahan 22 Nama Jalan di Jakarta Tak Wajib Ganti STNK

Maka dari itu, akan ada pembatasan pengunjung guna melindungi keberadaan dan kelestarian biodiversitas di Taman Nasional Komodo.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia telah bekerjasama dengan pemerintah provinsi NTT dalam mewujudkan program untuk menjaga keutuhan nilai jasa ekosistem Taman Nasional Komodo.

“Terkait dengan urgensi dalam penguatan fungsi, Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Kawasan Perairan Sekitarnya tetap dibuka namun dengan pembatasan dan manajemen kunjungan tersistem sebagai upaya perlindungan, pengaturan, dan tata kelola kawasan Taman Nasional Komodo. Hal ini bertujuan untuk mengajak masyarakat secara kolektif beralih ke pariwisata berkelanjutan yang lebih sadar akan dampak aktivitasnya, dan bahwa daya tarik wisata dan kelestarian konservasi dapat hidup berdampingan,” ujar Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong dalam siaran pers yang diterima prfmnews.id Selasa, 28 Juni 2022.

Baca Juga: Begini Klarifikasi Keluarga Soal Fakta Kondisi Marshanda yang Sempat Dikabarkan Hilang di Los Angeles AS

Wakil Gubernur Provinsi NTT, Josef Nae Soi menyetujui program yang akan dilaksanakan itu.

Kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo dalam 10 tahun terakhir mengalami kenaikan yang signifikan.

Meskipun begitu, hewan komodo mengalami perubahan sikap dengan banyaknya kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo.

“Komodo yang berada di area dengan aktivitas manusia tinggi/ekowisata secara signifikan menunjukan berkurangnya kewaspadaan dan cenderung adaptif dengan keberadaan manusia. Selain itu, Komodo yang berada di lokasi ekowisata cenderung memiliki bobot lebih besar, di mana hal ini bisa berdampak pada kerusakan ekosistem sekitarnya (kebutuhan pangan meningkat yaitu rusa),” ungkap Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Lukita Awang.

Baca Juga: Malaysia Open 2022: Gregoria Mariska Kalahkan Pemain Rangking 1 Dunia, Akane Yamaguchi

Ketua Kajian Daya Dukung Daya Tampung Berbasis Jasa Ekosistem di Taman Nasional Komodo, Dr. Irman Firmansyah mengungkapkan bahwa ada beberapa isu untuk memelihara ekosistem untuk kehidupan komodo.

“Ada beberapa isu yang perlu menjadi perhatian jika ingin memelihara nilai jasa ekosistem demi kelangsungan hidup Komodo. Isu yang utama adalah pengelolaan sampah, sistem perlindungan dan keamanan, serta tata kelola kawasan yang perlu melibatkan berbagai lembaga multisektoral. Jika upaya konservasi yang ketat tidak diperkenalkan dan wisatawan tidak mulai dibatasi, kita akan melihat penurunan yang signifikan dalam nilai jasa ekosistem di Pulau Komodo dan Pulau Padar,” jelasnya.

Sesuai kesepakatan, pengunjung wisatawan ke Taman Nasional Komodo akan dibatasi sebanyak 200.000 orang dalam setahun, dengan sistem manajemen kunjungan yang terintegrasi berbasis reservasi online.

Baca Juga: 12 Makanan ini Ampuh untuk Menurunkan Asam Urat, Dijelaskan dr. Ema

kompensasi biaya konservasi akan bertambah sebanyak Rp3.750.000 per orang per tahun yang akan diterapkan secara kolektif tersistem (Rp 15,000,000 per 4 orang per tahun).

“Kami berharap, dengan diberlakukannya pembatasan kunjungan dan kompensasi biaya konservasi dapat menumbuhkan perilaku pariwisata yang lebih sadar di lingkungan Taman Nasional Komodo. Tentunya, untuk penguatan fungsi di kawasan Taman Nasional Komodo perlu sinergitas antar lembaga, dan multisektoral sebagai penjaga gerbang dan pelindung Taman Nasional Komodo”, Tutup Carolina Noge, Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi di Taman Nasional Komodo.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler