Marak Parkir Liar dengan Tarif Tak Wajar di Tempat Wisata di Bandung, Asita Jabar Minta Solusi dari Pemerintah

19 Oktober 2021, 08:15 WIB
Potongan tiket parkir liar di sekitar objek wisata Farmhouse /Instagram/

PRFMNEWS - Saat ini beberapa tempat wisata di Bandung Raya sudah mulai buka kembali.

Sayangnya ada beberapa tempat wisata yang minim tempat parkir sehingga mengakibatkan munculnya parkir liar di sekitaran tempat wisata tersebut.

Terbaru, viral sebuah pengakuan wisatawan yang ditagih tarif parkir hingga Rp150 ribu untuk sebuah bus di Lembang, Jawa Barat.

Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jabar, Budijanto Ardiansjah menegaskan hal ini bukanlah hal baru dan merupakan kejadian yang kerap berulang-ulang.

Baca Juga: Kabar Baik! Warga yang Sudah Divaksin Sinovac Bisa Jalani Ibadah Umroh Tapi Ada Syaratnya

"Sebenarnya ini bukan fenomena baru dan ini bukan pertama kali terjadi dan pernah menerima dari kawan-kawan bahwa rombongan mereka, bus mereka dikenakana tarif parkir yang sangat tinggi sekali," kata Budi saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel Senin, 178 Oktober 2021 kemarin.

"Itu pernah terjadi Rp300 ribu di Kawasan China Town jalan Klenteng, dan kemudian pernah terjadi di beberapa tempat itu dikenakan tarif parkir yang sangat tinggi yang tidak masuk akal," lanjutnya.

Adanya fenomena ini Budi menilai jika ini adalah ulah dari premanisme yang terjadi di sekitar lokasi wisata.

Baca Juga: Cara Nagih Utang Pinjol Meresahkan, OJK Akhirnya Akan Bikin Aturan yang Lebih Ketat

Bahkan Budi menilai pungutan tarif parkir yang di luar kewajaran ini terjadi karena kurangnya antisipasi dari pemerintah.

"Saya melihatnya ini sebenarnya ulah premanisme yang bisa saja timbul di mana saja selama tidak dikelola dan diantisipasi dengan baik oleh pemerintah," sebutnya.

Karena kejadian ini kerap terulang, Budi berharap ada solusi nyata dari pemerintah daerah terkait pungutan tarif parkir yang di luar kewajaran yang merugikan insan pariwisata ini.

"Ini supaya imej pariwisata Bandung tidak tercoreng oleh hal-hal kecil seperti ini," ucapnya.

Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Lanjut Hingga 1 November, Jakarta-Jabar-Jogja-Bali 0 Kasus Kematian

"Tentunya pemerintah setempat yang harus mengambil tindakan," tegasnya.

Tak hanya itu Budi juga meminta aparat keaman pun bisa mengantisipasi premanisme berupa pungutan parkir dengan tarif tak wajar ini.

Bahkan pengelola wisata pun diminta memerhatikan hal ini.

"Pengelolanya juga harus ikut bertanggung jawab jadi tidak bisa lepas tangan karena terjadi di tempat dia," sebutnya.***

 

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler