Pakar Harap Cuaca Ekstrem Tak Terjadi Agar Panen Beras Lancar

- 17 Oktober 2020, 13:19 WIB
 Para petani di Soreang, Kabupaten Bandung mulai memanen padi di awal Maret 2020, Minggu (8/3/2020) *Rifki Abdul Fahmi/PRFM
Para petani di Soreang, Kabupaten Bandung mulai memanen padi di awal Maret 2020, Minggu (8/3/2020) *Rifki Abdul Fahmi/PRFM /*Rifki Abdul Fahmi/PRFM/

PRFMNEWS – Rektor Perbanas Institute sekaligus Pakar Ekonomi Pertanian, Hermanto Siregar mengatakan sesuai dengan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) produksi beras hingga akhir 2020 bisa meningkat sebanyak 310 ribu ton dari posisi tahun lalu.

Menurutnya hal itu dapat terwujud jika cuaca di Indonesia tidak mengalami kondisi yang ekstrem. Seperti diketahui, saat ini Indonesia tengah memasuki kondisi La Nina dimana curah hujan dengan intensitas tinggi berpotensi bakal terjadi.

Karenanya ia pun berharap cuaca eksterm tak terjadi di Indonesia. Sehingga produksi beras di Indonesia tak terganggu.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Reksa Dana untuk Pemula

“Mudah-mudahan tidak ekstrem agar panen tidak gagal atau tidak fuso. Kemudian, begitu panen istirahat sebentar kalau hujannya tidak ekstrem sudah bisa tanam lagi,” ungkapnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu 17 Oktober 2020.

Ia menyatakan dengan adanya curah hujan yang terjadi beberapa waktu terakhir membuat petani untuk bertanam.

“Seiring dengan curah hujan yang ada sejak beberapa saat terakhir memungkinkan para petani untuk bertanam. Sehingga bulan Oktober, November, Desember itu panen dan produksi dibanding dengan kemarin di bulan yang sama ada kenaikan,” jelasnya.

Baca Juga: Pendaftaran BLT UMKM Rp2,4 Juta Sudah Dibuka Kembali ! Segera Daftar di Sini

Ia menambahkan, La Nina merupakan kondisi dimana hujan dengan intensitas tinggi terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia.

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x