Network
/photo/2024/03/19/1396375777.jpg)
PRFMNEWS – Pemerintah baru-baru ini menaikkan tarif beberapa jalan tol termasuk Tol Jakarta-Cikampek (Japek) dan Tol Layang MBZ bertepatan momen jelang arus mudik Lebaran Idul Fitri 1445 H/2024 M. Sejumlah pihak menilai keputusan kenaikan tarif jalan tol jelang Lebaran 2024 ini untuk mengeruk keuntungan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono secara tegas membantah persepsi sejumlah pihak bahwa tarif jalan tol yang naik menjelang musim mudik Lebaran 2024 semata-mata hanya demi mencari keuntungan.
Terkait kenaikan tarif integrasi Jalan Tol Japek dan Tol Layang MBZ yang berlaku sejak 9 Maret 2024, kata Menteri PUPR, keputusan tersebut sudah sempat ditunda pihaknya selama 6 bulan ke belakang.
Baca Juga: Makin Mahal, Ternyata ini Sejumlah Faktor Penyebab Tarif Tol Japek-MBZ Naik
"Oh nggak. Yang Japek itu kan sudah saya tahan 6 bulan, di aturan itu harusnya naik 6 bulan lalu," ujar Menteri Basuki Hadimuljono di Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip prfmnews.id dari ANTARA Rabu, 20 Maret 2024.
Basuki menyebut kenaikan tarif integrasi itu sesuai dengan Keputusan Menteri PUPR Nomor 250/KPTS/M/2024 tanggal 2 Februari 2024 tentang Penyesuaian Tarif Integrasi Pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated.
Lebih lanjut Basuki menjelaskan penyesuaian tarif tol di Indonesia termasuk Tol Japek dan Tol Layang MBZ telah diatur dalam Pasal 48 ayat (3 dan 4) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Jalan yang menyebutkan bahwa penyesuaian tarif tol dilakukan setiap 2 tahun sekali.
"Banyak sekali yang saya tahan 2-3 bulan melihat situasi. Walaupun aturannya melihat inflasi 2 tahun, tapi saya lihat situasi," tuturnya.
Baca Juga: Dibuka Gratis, Ini Cara Akses Tol Japek 2 Selatan Masa Mudik Lebaran 2024 Rute Bandung-Jakarta
