Putusan MK Bakal Disebut Jadi 'Karpet Merah' Gibran untuk Dampingi Prabowo di Pilpres

- 17 Oktober 2023, 11:00 WIB
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. /Tim media Prabowo Subianto/

Harus Kerja Keras

Karena itu, dia mengingatkan apabila Prabowo berpasangan dengan Gibran di Pilpres 2024, maka Koalisi Indonesia Maju (KIM) harus kerja keras dalam menyusun strategi untuk mendapatkan dukungan masyarakat.

Sebelumnya, MK mengabulkan sebagian permohonan uji materi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu mengenai batas usia capres dan cawapres diubah menjadi berusia 40 tahun atau pernah berpengalaman sebagai kepala daerah.

Perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023 itu diajukan oleh perseorangan warga negara Indonesia (WNI) bernama Almas Tsaqibbirru Re A yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah.

Mahkamah berkesimpulan bahwa permohonan pemohon beralasan menurut hukum untuk sebagian. Oleh sebab itu, MK menyatakan Pasal 169 huruf (q) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu bertentangan dengan UUD NRI 1945.

Baca Juga: Dipanggil PDIP, Gibran Sampaikan Kronologi Pertemuannya dengan Prabowo di Solo

"Sehingga Pasal 169 huruf (q) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum selengkapnya berbunyi ‘berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah’," ucap Ketua MK Anwar Usman membacakan amar putusan.

Atas putusan itu, terdapat alasan berbeda (concurring opinion) dari dua orang hakim konstitusi, yaitu Enny Nurbaningsih dan Daniel Yusmic P. Foekh, serta pendapat berbeda (dissenting opinion) dari empat hakim konstitusi, yakni Wahiduddin Adams, Saldi Isra, Arief Hidayat, dan Suhartoyo.***

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x