Menteri Agama Fachrul Razi Sebut Kerukunan Itu Sungguh Mahal

- 6 September 2020, 22:29 WIB
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi saat membahas sertifikasi halal gratis bagi usaha mikro dan kecil dalam kesempatan jumpa pers secara daring pada Kamis 13 Agustus 2020.
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi saat membahas sertifikasi halal gratis bagi usaha mikro dan kecil dalam kesempatan jumpa pers secara daring pada Kamis 13 Agustus 2020. /Antara / HO-Kementerian Agama

PRFMNEWS - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menggulirkan program “Kita Cinta Papua” untuk memajukan pendidikan dan keagamaan di daerah paling Timur Indonesia tersebut. Dia mengaku sangat terkesan dengan alam dan kerukunan di Papua.

Dalam sebuah bincang ringan, dia bertutur bahwa kerukunan itu sungguh amat mahal, demikian juga kedamaian.

Mungkin itu hal biasa bagi masyarakat Indonesia yang sejak dulu terkenal rukun dan damai dalam keragaman dan kemajemukannya.

Baca Juga: Kementerian PUPR Tunda Penyesuaian Tarif Tol Cipularang dan Padaleunyi

Namun, rukun dan damai adalah barang mewah bagi masyarakat yang negerinya dilanda konflik, terlebih dalam waktu lama dan berkepanjangan.

Kesan ini begitu mendalam dirasakannya. Maklum, ia adalah salah seorang prajurit bangsa yang pernah bertugas dalam misi perdamaian di negara yang bergejolak di mana masyarakatnya terlibat konflik, baik konflik berlatar politik, etnis, maupun agama.

"Saya pernah bertugas dua kali dalam misi perdamaian. Pertama, sebagai Intelligence Officer. Kedua, sebagai Komandan Kontingen merangkap Komandan Sektor UN Mission," tutur Fachrul di Jakarta, Minggu 6 September 2020.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Gabungkan NPWP dan NIK, Dirjen Dukcapil: Tidak Berarti Semua Orang Dikenai Pajak

Fachrul mengenang kembali masa-masa mudanya, sebagai prajurit aktif untuk ikut mengharumkan nama bangsa di mata dunia.

Dia pun merasa prihatin dan sedih melihat pihak-pihak yang bertikai, saling mengklaim kebenaran mutlak.

"Saya sungguh sangat prihatin dan sedih menyaksikan pihak-pihak yang bertikai, saling klaim kebenaran mutlak, saling serang dengan penuh kebencian, dan masing-masing meneriakkan nama Tuhan yang sama," sambungnya dengan mata berkaca.

Fachrul bersyukur dan mengaku bahagia melihat umat beragama di Indonesia yang bisa hidup rukun berdampingan, termasuk di Papua.

Menurutnya, kerukunan, baik intra maupun antarumat beragama, adalah anugerah besar yang harus dijaga. Apalagi, Indonesia negeri yang majemuk, ada keragaman agama, suku, ras, bahasa, dan lainnya.

"Alhamdulillah, Tuhan terus menjaga persatuan umat beragama di Indonesia. Ini berarti Tuhan Meridloi kita. Negeri ini sangat berbhineka. Memang terkadang ada gesekan, tapi dibanding di negeri konflik yang saya saksikan, umat beragama di Indonesia tidak terpancing untuk saling menghancurkan sesama saudaranya," tuturnya.

Baca Juga: Diduga Kubur Jasad Istrinya di Bawah Ranjang, MA Diamankan Polres Indramayu

"Tugas kita semua untuk merawat kebhinekaan ini dengan sangat hati-hati. Jangan terpancing untuk menebar kebencian, meski atas nama agama. Kita harus bersama-sama menyampaikan pentingnya hidup rukun dan damai seperti yang diajarkan semua agama, dengan sebaik-baiknya," sambungnya.

Mengakhiri perbincangan, dia berpesan bahwa tiap orang berhak untuk meyakini agama dan pandangan keagamaanya sebagai yang paling benar.

Namun, tiap orang juga harus menghargai hak orang lain untuk meyakini hal yang sama.

"Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu meridlai kemajuan negara yang berbhineka ini, Indonesia. Aamiin," harapnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x