Penerbangan Umrah dari BIJB Bisa Ditingkatkan Karena Pasar Terbuka Lebar

- 11 Oktober 2023, 09:00 WIB
Jemaah Umroh yang melakukan penerbangan Umroh di BIJB Kertajati pada Minggu, 20 November 2022.
Jemaah Umroh yang melakukan penerbangan Umroh di BIJB Kertajati pada Minggu, 20 November 2022. /BIJB Kertajati/

PRFMNEWS - PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (Perseroda) mengucapkan terimakasih atas dukungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) serta pemangku kepentingan terkait atas dukungan aktivitas penerbangan di Bandara Kertajati.

Saat ini Bandara Internasional Kertajati Jawa Barat sudah sangat aktif dalam penerbangan kargo, dalam 1 hari terdapat 3 kali penerbangan dengan tonase diatas 40 Ton, dan akan ditingkatkan sampai dengan 100 ton perhari.

Angkasa Pura (AP) II menilai aktivitas penerbangan umrah di Bandara Kertajati masih dapat ditingkatkan karena pasarnya terbuka lebar.

Baca Juga: Penjelasan Pj Gubernur Jabar soal Penerbangan di Bandara Husein Bandung Pindah ke Kertajati

"Kalau kita hitung saja, apabila bisa mengalihkan sebagian trafik yang ada di Bandara Soekarno-Hatta mungkin sekitar 15-20 persen, setahun bisa 170 ribu orang," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin di Majalengka, mengutip dari ANTARA.

Ia menyebutkan pada tahun 2023 ini penerbangan haji dan umrah di Bandara Kertajati sudah berjalan lancar, tetapi ia melihat bahwa pasar umrah harus ditingkatkan kembali.

Untuk memanfaatkan peluang itu, pihaknya telah berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait seperti Kementerian Perhubungan supaya membagi trafik umrah dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Kertajati.

Baca Juga: Mulai Agustus Ada Penerbangan Umrah Reguler di BIJB Kertajati

"Pada tahun 2023 ini sudah menjadi embarkasi haji. Kita kembangkan ke depan, termasuk yang perlu ditingkatkan itu umrah. Pasar umrah itu besar. Saya sudah berkomunikasi untuk membagi trafik di Cengkareng ke sini," jelasnya.

Tidak hanya umrah, menurut Awaluddin, ke depan demand (permintaan) dan prospek penumpang di Bandara Kertajati juga sangat tinggi, khususnya untuk masyarakat yang tinggal di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).

"Tadi kita bahas di rapat, itu adalah bagaimana kemudian memunculkan potensi kekayaan lokal daerah baik budaya, UMKM, pariwisata itu jadi satu hal yang mendorong demand di Kertajati," ujarnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x