Kata Menkes, Kualitas Udara Paling Bersih Bukan di Pagi Tapi Sore Hari

- 31 Agustus 2023, 07:40 WIB
Ilustrasi penggunaan masker untuk mengatasi polusi udara.
Ilustrasi penggunaan masker untuk mengatasi polusi udara. /Antara/Aditya Pradana Putra/

"Pada malam hari, stratosfer menekan ke bawah, sehingga PM2,5-nya ada di bawah pada malam hari karena dingin. Justru kalau kita lari pagi PM2,5-nya tinggi, begitu memanas dia berkembang dan naik ke atas," jelas dia.

Berdasarkan alat pantau kualitas udara

Budi mengetahui kondisi tersebut dari pemanfaatan alat pemantau kualitas udara yang juga digunakan China untuk memitigasi polusi udara. Saat ini Indonesia sudah memiliki 674 alat tersebut yang harganya berkisar Rp3-4 juta per alat.

Budi menyarankan agar penggunaan alat tersebut diperluas di kawasan rawan polusi agar pemerintah memiliki data yang akurat terkait kondisi kualitas udara di daerah tersebut.

“Saya juga mengusulkan agar pemasangan alat tersebut dipaketkan dengan teknologi gas chromatography-mass spectrometry (GCMS) yang selama ini digunakan untuk mendeteksi kandungan senyawa kimia etilen glikol/dietilen glikol (EG/DEG) pada obat sirup,” ujarnya.

Baca Juga: Ditangkap Guru dan Pelajar, Begini Kronologi Penganiayaan Adik Kelas di Sukabumi hingga Alami Luka Bacok

Kemenkes berencana mendesain alat tersebut secara mobile untuk memperluas cakupan layanan hingga menjangkau sejumlah daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi.

"Itu alat-alat yang bisa mendeteksi berat molekul, bisa mendeteksi bentuk molekul, dan kimianya molekul," tutur Budi.***

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah