Tak hanya itu, bukti lainnya Eiger melibatkan UMKM dalam inovasinya adalah dengan melibatkan UMKM di kawasan Bojongkoneng Bandung dalam pembuatan frame besi produk tas Keba Eiger.
"Untuk yang frame ini melibatkan UMKM di Bandung di daerah Bojongkoneng," ucapnya.
Meski melibatkan UMKM, produk ini tetap mendapatkan keistimewaan hingga berhasil meraih penghargaan dari mata dunia di mana tas Ecosavior ini mendapat penghargaan dari Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2020 dan berhasil masuk dalam Best 3 di kategori Design Concept.
Adapun produk Keba Eiger mendapat penghargaan di ajang Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2019.
"Jadi kedua produk yang mendapat penghargaan internasional ini salah satunya kontribusi dari UMKM lokal juga," ucapnya.
Pelibatan UMKM bukan hanya pada inovasi. Dalam proses produksi pun Eiger melibatkan UMKM di mana sekitar 74 persen rekanan suppliernya dari UMKM.
"Jadi kita juga concern untuk mengembangkan UMKM lokal juga biar tetap maju dan membangun industri lokal kita," sambungnya.
Baca Juga: Eiger Buka INNOVATION CHALLENGE EIGER 2023, Kesempatan untuk Eksplorasi Hal Baru
Oki pernah ikut dalam beberapa ekspedisi yang diselenggarakan Eiger baik di dalam dan luar negeri.
Kata dia, di beberapa negara ada acara tersendiri untuk memperkenalkan produk-produk lokal. Dan dia berharap acara seperti itu bisa digelar di Indonesia untuk meningkatkan nilai produk lokal khususnya UMKM.