Ternyata Nama 9 Kereta Api ini Terinspirasi dari Raja-raja, Nomor 6 Beroperasi di Daop 2 Bandung

- 8 Agustus 2023, 18:00 WIB
KA Airlangga, salah satu kereta yang dinamai dari nama Raja di Indonesia.
KA Airlangga, salah satu kereta yang dinamai dari nama Raja di Indonesia. /Instagram @keretaapikita

PRFMNEWS – Beberapa nama kereta api (KA) yang dioperasikan PT KAI (Persero) ternyata ada yang berasal dari nama raja-raja di Nusantara, selain dari nama satwa mitologi, gunung, dan sungai.

Raja-raja di Nusantara ini diabadikan dalam nama kereta api yang beroperasi di Indonesia khususnya Pulau Jawa sebagai bentuk penghormatan KAI terhadap warisan sejarah.

KAI berharap, menamai sejumlah kereta api dengan nama-nama raja di Nusantara dapat mengingat kembali masa-masa kejayaan kerajaan yang dipimpin oleh mereka dan sebagai warisan budaya.

Baca Juga: Kecepatan Kereta akan Naik 160 Km/Jam, Masyarakat Wajib Lebih Waspada di Perlintasan Sebidang

Berikut sembilan kereta api yang nama-namanya diambil dari nama raja-raja di Nusantara, seperti dikutip prfmnews.id dari Instagram resmi KAI, Selasa 8 Agustus 2023.

1. KA Airlangga

KA Airlangga melayani relasi Pasar Senen-Surabaya Pasarturi PP. Airlangga sendiri adalah nama pendiri Kerajaan Kahuripan yang memerintah tahun 1009-1042. Di akhir masa pemerintahannya, ia membagi Kerajaan Kahuripan menjadi dua untuk kedua putranya, yakni Kerajaan Panjalu dan Janggala.

Nama Airlangga menjadi inspirasi untuk penamaan KA Airlangga yang resmi diluncurkan KAI pada 1 Oktober 2023 sebagai kereta api kelas ekonomi subsidi/PSO.

2. KA Brawijaya

KA Brawijaya melayani relasi Gambir-Malang PP. Brawijaya atau Prabu Brawijaya adalah gelar yang dianggap melekat pada penguasa Kerajaan Majapahit, yang merupakan paduan kata ‘Bhre’ dan ‘Wijaya’ berarti penguasa keturunan Wijaya.

KA Brawijaya hadir dengan layanan kelas eksekutif dan diluncurkan KAI pada 10 Maret 2021. Menjadi sebuah kebetulan pula karena di Malang terdapat universitas yang juga bernama Universitas Brawijaya.

Baca Juga: Serunya Wisata ke 4 Museum Kereta Api di Jawa dan Sumatra, Ternyata Bisa untuk Wedding hingga Syuting

3. KA Dharmawangsa

KA Dharmawangsa melayani rute perjalanan Pasar Senen-Surabaya Pasarturi PP. Namanya diambil dari raja terakhir dari Kerajaan Medang.

Raja Dharmawangsa memerintah tahun 991-1016. Dalam Prasasti Sirah Keting disebutkan bahwa Raja Dharmawangsa sebagai anggota Wangsa Isyana.

KA Dharmawangsa beroperasi dengan layanan kereta kelas campuran yakni eksekutif dan ekonomi yang diluncurkan KAI pada 2 Desember 2019.

4. KA Gajayana

Relasi yang dilayani KA Gajayana yaitu Gambir-Malang PP. Nama kereta api ini diambil dari nama raja dari Kerajaan Kanjuruhan yang berkuasa pada tahun 760-789, Gajayana Lingga Jagatnata atau Gajayana. Sosoknya sangat dicintai oleh para brahmana dan rakyatnya karena membawa ketenangan di seluruh negeri.

Berbekal harapan yang sama, maka nama raja tersebut diabadikan sebagai nama KA Gajayana yang diluncurkan KAI pada 28 Oktober 1999 dengan melayani kelas eksekutif.

5. KA Jaka Tingkir

Mas Karebet atau sering disebut Jaka/Joko Tingkir merupakan pendiri sekaligus raja pertama dari Kerajaan Pajang yang memerintah tahun 1568-1582.

Dalam Babad Tanah Jawi mengisahkan Jaka Tingkir ingin mengabdi ke ibu kota Demak. Beberapa kejadian mengikuti Jaka Tingkir, baik dalam perjalanan menuju Demak maupun pada saat mengabdi di Demak.

Kegigihan Jaka Tingkir dalam berjuang dan mendirikan kerajaannya menginspirasi KAI untuk menggunakan namanya sebagai kereta api kelas ekonomi komersial relasi Pasar Senen-Purwosari PP mulai 8 Desember 2013.

6. KA Siliwangi

Prabu Siliwangi adalah tokoh Sejarah Kerajaan Sunda Pajajaran Bernama Sri Baduga Maharaja yang bertakhta pada 1482-1521. Pendapat lain menyebutkan legenda Prabu Siliwangi terinspirasi dari raja sebelumnya Bernama Niskala Wastu Kancana yang memerintah selama 104 tahun pada 1371-1475.

Nama Siliwangi digunakan sebagai nama rangkaian kereta api yang pertama kali beroperasi sebagai KA komersial pada 8 Februari 2014 relasi Sukabumi-Cianjur dengan layanan kelas eksekutif dan ekonomi.

KAI kemudian meluncurkan KA Siliwangi sebagai angkutan perintis kelas ekonomi pada 19 Februari 2016 dengan subsidi dari pemerintah yang operasionalnya dikelola KAI Daop 2 Bandung.

Seiring dengan reaktivasi jalur KA ruas Cianjur-Padalarang, lintas pelayanannya diperpanjang hingga Stasiun Ciranjang pada 30 Juli 2019, kemudian diperpanjang lagi hingga Stasiun Cipatat pada 21 September 2020.

Baca Juga: Menhub Ungkap Rencana Transportasi Massal di Cekungan Bandung dari BRT Hingga Kereta Gantung

7. KA Jayabaya

KA Jayabaya melayani relasi Pasar Senen-Malang PP dengan layanan kereta kelas campuran eksekutif dan ekonomi mulai 18 Oktober 2014. Namanya diambil dari Raja Jayabaya yang memerintah di Kerajaan Panjalu (Kediri) pada 1135-1159.

Saat berkuasa, Raja Jayabaya dianggap membawa Kerajaan Panjalu pada masa puncak kejayaan. Dia dikenal pula dengan ramalannya, Jangka Jayabaya.

8. KA Kertajaya

Sri Maharaja Srengga atau Kertajaya disebut juga dengan Dhandhang Gendhis adalah raja terakhir Kerajaan Panjalu yang memerintah tahun 1194-1222. Masa pemerintahannya berakhir setelah dikalahkan oleh Ken Arok dari Tumapel, yang menandai berakhirnya masa Kerajaan Panjalu.

Nama Kertajaya dijadikan sebagai nama layanan KA legendaris dengan kelas layanan ekonomi komersial relasi Pasar Senen-Surabaya Pasarturi PP sejak 1994.

9. KA Kertanegara

Sri Maharaja Kertanegara atau disebut Kertanegara adalah raja terakhir Kerajaan Singasari yang memerintah sekira tahun 1268-1292. Arca Joko Dolog sebagai salah satu cagar budaya yang ada di Surabaya, dilambangkan sebagai perwujudan dari Kertanegara.

KAI menggunakan nama Kertanegara sebagai rangkaian kereta api yang melayani relasi Purwokerto-Malang PP. Kereta api ini pertama kali beroperasi 10 Maret 2021 dengan membawa rangkaian kereta kelas campuran eksekutif dan ekonomi.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah