NGERI! Antraks Bisa Bertahan Lebih dari 40 Tahun Meski Sudah Dikubur

- 8 Juli 2023, 13:30 WIB
Bakteri Antraks dapat bertahan lebih dari 40 tahun di dalam tanah
Bakteri Antraks dapat bertahan lebih dari 40 tahun di dalam tanah /tangkap layar @dinkesgunungkidul/

Kemenkes juga mengimbau melalui surat edaran bagi semua Dinas Kesehatan dan fasilitas kesehatan di DI Yogyakarta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian antraks pada manusia dan mengantisipasi penyebaran antraks ke daerah lain.

Untuk mencegah penularan, ada sejumlah gejala antraks pada hewan ternak yang perlu diwaspadai.

Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian drh. Nuryani Zainuddin mengatakan, gejala klinis antraks pada hewan berupa demam tinggi pada awal infeksi, gelisah, kesulitan bernapas, kejang, rebah, dan berujung kematian.

Baca Juga: Peternak Waspada Kasus Lumpy Skin Disease pada Hewan Ternak

Gejala lain yang biasa terjadi seperti perdarahan di lubang hidung dan mulut hewan. Tidak jarang hewan ternak mengalami kematian mendadak tanpa menunjukkan gejala klinis.

“Hewan yang mati akibat penyakit ini perlu dibakar atau dikubur untuk mencegah penularan. Tidak boleh dibedah atau disembelih,” ucapnya.

Penyakit antraks merupakan penyakit yang tidak dapat dibebaskan, tapi hanya dapat dikendalikan karena dia membentuk spora di tanah dan di lingkungan.

Ada beberapa pencegahan yang dapat dilakukan terhadap hewan ternak, yaitu melalui vaksinasi, melakukan kontrol lalu lintas hewan ternak, dan tindakan disposal pada hewan terinfeksi.***

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x