Penerbangan Pesawat Jet Dikembalikan Lagi ke Bandara Husein, Begini Kata Pengamat Kebijakan Publik

- 19 Agustus 2020, 10:15 WIB
Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung
Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung /Ade Bayu Indra/PR

PRFMNEWS - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana mengembalikan sejumlah penerbangan maskapai berjadwal rute domestik jenis jet dari Bandara Kertajati ke Bandara Husein Sastranegara, mulai 20 Agustus 2020.

Pengamat Kebijakan Publik, Oktri Mohammad Firdaus menilai langkah tersebut merupakan alternatif solusi yang diambil Kemenhub untuk mendongkrak angka kunjungan ke Bandung, baik wisatawan maupun aktivitas lain.

Pasalnya, sejak penerbangan komersil rute domestik dipindahkan dari Bandara Husein ke Kertajati pada pertengahan tahun 2019 lalu, kunjungan wisatawan ke Bandung Raya menurun.

"Ini salah satu alternatif solusi untuk mendongkrak geliat dari aktivitas orang untuk mengunjungi Kota Bandung dengan berbagai macam tujuan apakah wisata, perjalanan dinas maupun aktivitas lainnya," ujar Oktri saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Selasa 18 Agustus 2020.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandung Raya dan Jawa Barat Hari Ini, Masih Ada Potensi Hujan Sore Nanti

Oktri berpendapat, kebijakan pemerintah yang memindahkan sejumlah rute penerbangan komersil domestik dari Bandara Husein ke Kertajati pada tahun lalu, terlalu prematur.

Meskipun secara fasilitas, Bandara Kertajati sangat lengkap, namun belum didukung oleh intermodanya, dalam hal ini transportasi dari dan menuju Kertajati.

Selain itu, jalan Tol Cisumdawu yang diharapkan bisa mendukung akselerasi dari Bandung ke Kertajati pun sampai saat ini belum rampung.

"Idealnya sebelum bandara dioperasikan secara normal, pastikan dulu fasilitas pendukungnya sudah siap," katanya.

Baca Juga: Harga Emas Pagi Ini Rabu 19 Agustus 2020 Dipatok Rp1.058.000 per Gram

Lebih lanjut dia mengatakan, pada saat itu pemerintah terkesan terburu-buru memindahkan penerbangan komersil ke Bandara Kertajati lantaran dinilai bisa mendongkrak geliat perekonomian di Jabar.

Namun, dalam perjalanannya langkah tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi.

"Tidak sesuai ekspektasi bahwa hipotesa dipindahkan akan mendongkrak, ada faktor penghambat yaitu moda transportasi pendukung," katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x