Ditemukan di 25 Negara, XBB.1.5 ‘Kraken’ Jadi Varian Covid-19 Paling Menular, Picu Gejala Berat?

- 13 Januari 2023, 15:30 WIB
Kraken, varian baru dari virus Corona yang sudah ditemukan di 25 negara
Kraken, varian baru dari virus Corona yang sudah ditemukan di 25 negara /geralt/Pixabay

PRFMNEWS – Mutasi baru virus penyebab Covid-19 yakni varian XBB.1.5 atau dijuluki Kraken sedang menjadi perhatian dunia karena sifatnya yang lebih cepat menular dan mampu menghindari sistem antibodi/kekebalan.

Karena sifat Kraken yang lebih cepat menular dibandingkan varian sebelumnya ini maka bisa berpotensi memicu terjadinya peningkatan kasus infeksi Covid-19.

Kendati demikian, ilmuwan menyatakan suntikan vaksin Covid-19 masih dapat melindungi tubuh orang yang terinfeksi varian Kraken ini dari gejala penyakit parah.

Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Setinggi 1.000 Meter

Asisten profesor klinis penyakit menular di Universitas Stanford, Jake Scott mengatakan tidak terlalu khawatir dengan kehadiran Kraken yang juga merupakan subvarian baru dari mutasi Omicron XBB ini.

Jake Scott memaparkan bahwa kemungkinan varian XBB.1.5 memicu gejala berat pada saluran pernapasan bagian bawah pasien yang terinfeksinya akan lebih kecil.

“Ya, subvarian Omicron cukup menular, dan ya, XBB.1.5 adalah subvarian Omicron yang paling menular, sehingga kemungkinan akan menyebabkan peningkatan kasus,” ucapnya, dikutip prfmnews.id dari laman Scientific American.

Baca Juga: Meski Belum Ada Kasus, DPRD Kota Bandung Minta Pemkot Perketat Pengawasan Ciki Ngebul

“Tapi saya benar-benar tidak khawatir kasus XBB.1.5 ini akan menyebabkan peningkatan rawat inap dan kematian yang semata-mata disebabkan oleh Covid-19,” imbuhnya.

Sementara melansir Independent, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut XBB.1.5 memang menjadi subvarian virus Corona paling menular yang pernah terdeteksi.

Sejauh ini XBB.1.5 telah ditemukan di 25 negara dan pertama kali ditemukan di India pada Agustus 2022 lalu.

Baca Juga: Dadang Supriatna Tegaskan Pemkab Bandung Tak Akan Hapus SKTM, Rp8,3 Miliar Dianggarkan untuk Kesehatan Warga

Kepala Penyelidik Covid-19 WHO, Dr. Maria Van Kerkhove menuturkan XBB.1.5 paling banyak ditemukan di Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Eropa, salah satunya Inggris.

“Belum ada data untuk membuktikan bahwa XBB.1.5 menyebabkan penyakit yang lebih parah. Terkini WHO sedang mengerjakan penilaian risiko baru dari varian tersebut,” terangnya.

Para ilmuwan di AS meyakini XBB.1.5 ini memang menjadi penyebab meningkatnya rawat inap di rumah sakit di New York.

Namun apakah Kraken ini akan memicu lonjakan Covid-19 baru, mereka menyatakan masih harus memantau lebih jauh.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x