Kementan dan IDI Kerja Sama Lakukan Uji Klinis Terhadap Kandungan Bahan Aktif Pada Eucalyptus

- 9 Juli 2020, 08:03 WIB
KEMENTERIAN Pertanian meluncurkan inovasi rangkaian produk antivirus berbahan eucalyptus yang dinilai mampu menangkal penyebaran virus corona.*
KEMENTERIAN Pertanian meluncurkan inovasi rangkaian produk antivirus berbahan eucalyptus yang dinilai mampu menangkal penyebaran virus corona.* /ANTARA/

"Kami tidak memiliki concern (perhatian) terhadap bentuk-bentuk itu. concern kita pada bahan aktifnya. Oleh karena itu kita fokus pada bahan aktifnya, masalah nanti bentuk ketersediannya seperti apa seperti bentuk roll on, bentuk spray, atau bentuk pil atau sirup itu memang setelah uji klinis dilakukan akan ketahuan bentuk apa yang paling tepat," jelasnya.

"Yang dimaksud dengan uji klinis ini akan langsung diujikan pada manusia," ujarnya.

Disebutkan Faqih, peneliti di semua negara di dunia hingga saat masih melakukan penelitian untuk menemukan obat dan vaksin covid-19. Di Indonesia, selain meneliti eucalyptus, ada beberapa penlitian terhadap bahan lain.

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka di Kota Sukabumi, Durasi Belajar Hanya 4 Jam

"Misalnya penelitian plasma convalescent. Untuk plasma convalescent yang kami dengar itu sudah masuk pada uji klinis tapi belum selesai meskipun informasinya menghasilkan hasil yang baik tapi belum selesai. Terus kemarin ada kombinasi obat, itu juga belum selesai. Termasuk yang dilakukan kementerian pertanian ini dalam rangka mendorong ke arah mencari solusi melalui riset," ungkapnya.

Di Indonesia banyak sekali tanaman yang berpotensi menjadi obat. Oleh karena itu Faqih menilai apa yang dilakukan Kementan ini harus didukung karena berupaya keras mencari obat dari kekayaan alam Indonesia.

Memanfaatkan kekayaan alam Indonesia ini yang menarik. Semua negara tahu dan mungkin kita sendiri tahu bahwa tanaman-tanaman atau kekayaan flora Indonesia berkhasiat obat itu banyak selama ini belum tereksplorasi dengan baik," ujarnya.

Baca Juga: Telur Diganti dengan Susu, Pemprov Jabar Salurkan Bansos Tahap 2 Mulai 9 Juli

Hal ini, kata Faqih, selain bagus untuk penanganan covid-19, bagus juga untuk perkembangan dunia klinis Indonesia. Pasalnya ini bisa mengurangi ketergantungan obat dengan bahan kimia di Indonesia.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x