LAPAN: Fenomena Langka akan Terjadi pada 3 November, Waktu Sholat akan Terpengaruh

- 1 November 2022, 15:15 WIB
Ilustrasi Siang Hari
Ilustrasi Siang Hari /Pexels.com @Skitter Photo

Waktu Matahari Sejati adalah waktu yang diukur berdasarkan gerak semu harian Matahari sebenarnya. Sedangkan, Waktu Matahari Rata-Rata adalah waktu yang diukur berdasarkan gerak semu harian Matahari rata-rata, yakni tepat 24 jam.

Nilai perata waktu ketika tengah hari 3 November di Indonesia adalah +16 menit 27 detik.

Baca Juga: TV Analog Dimatikan Besok! Berikut 6 Perbedaannya dengan TV Digital

Secara umum, dampak tengah hari lebih awal akan menyebabkan waktu terbit Matahari, waktu Dhuha maupun waktu Subuh yang lebih cepat dibandingkan hari-hari lainnya.

Kondisi tersebut terutama akan terjadi bagi wilayah selatan Indonesia, seperti Jawa (termasuk Jawa Barat) dan Nusa Tenggara.

Hal ini dikarenakan durasi malam hari yang semakin lebih kecil jika dibandingkan dengan durasi siang hari untuk belahan selatan pada umumnya, ditambah juga dengan tengah hari yang lebih awal, sehingga ketiga waktu salat ini menjadi lebih cepat.

Baca Juga: LAPAN Sebut Para Pemantau Hilal Dilengkapi Teknologi Canggih

Sedangkan, tengah hari lebih awal akan menyebabkan waktu terbenam Matahari (Magrib) maupun waktu Isya yang lebih cepat dibandingkan hari-hari lainnya.

Terutama bagi wilayah utara Indonesia seperti Aceh, Sumatera Utara, Kep. Natuna (Provinsi Kep. Riau), Kalimantan Utara dan Kep. Sangir-Talaud (Sulawesi Utara).

“Hal ini dikarenakan durasi malam hari yang semakin lebih besar jika dibandingkan dengan durasi siang hari untuk belahan utara pada umumnya, ditambah juga dengan tengah hari yang lebih awal, sehingga kedua waktu salat ini menjadi lebih cepat,” jelas Andi.

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah