Pada saat puncak gerhana itu terjadi, maka posisi bulan berada dekat dengan horizon di bagian timur. Sehingga BMKG menyarankan warga bisa mengabadikan kejadian tersebut dengan latar depan bangunan bersejarah atau ikonik.
Baca Juga: Hari Ini Ada Fenomena Langka Gerhana Matahari Cincin Api Solstis
BMKG menjelaskan, gerhana bulan total 8 November 2022 ini merupakan anggota ke-20 dari 72 anggota pada seri Saros 136. Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah gerhana bulan total 28 Oktober 2004.
“Adapun gerhana bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah gerhana bulan total 18 November 2040 yang juga dapat diamati dari Indonesia,” tulis keterangan resmi BMKG, 31 Oktober 2022.
Gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.
Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Gerhana bulan total terjadi saat posisi bulan-matahari-bumi sejajar. Hal ini membuat bulan masuk ke umbra bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah.***