Presiden Jokowi: Dalam Situasi Sesulit Apapun, Pasti Ada Peluang

- 23 Agustus 2022, 19:45 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi /BPMI Setpres

PRFMNEWS - Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada para anggota Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) terkait ancaman ketidakpastian global.

Presiden Jokowi meminta anggota Kadin memanfaatkan sekecil apapun peluang dalam kesulitan, khususnya terkait bidang pangan.

“Dalam situasi sesulit apapun pasti ada peluang. Dan yang bisa menggunakan peluang itu adalah entrepreneur, wirausahawan, bapak-ibu sekalian, enggak ada yang lain,” ujar Presiden dalam arahannya pada Kadin Provinsi se-Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Selasa, 23 Agustus 2022.

Baca Juga: Komitmen Tegas Presiden Jokowi Berantas Mafia Tanah Persulit Urus Sertifikat: Gebuk Detik Itu Juga!

Presiden menyebut beberapa peluang pangan yang bisa dimanfaatkan Kadin adalah mendukung substitusi impor dengan melakukan penggantian barang impor asing dengan barang produksi dalam negeri. Contohnya, gandum yang saat ini masih mengandalkan impor dari negara lain dapat diganti dengan campuran gandum seperti sorgum.

“NTT itu adalah tempatnya sorgum, sangat subur sekali dan feasible. Dicoba ajalah, enggak usah ribuan hektare, coba saja 10 hektare, Presiden ngomong benar enggak sih. Kalkulasi, masuk tanam sebanyak-banyaknya, itu nanti dipakai untuk campuran gandum,” lanjutnya.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Kenakan Pakaian Adat Dolomani dari Provinsi Sulawesi Tenggara untuk Upacara HUT ke-77 RI

Selain gandum, Presiden menyebutkan bahwa para anggota Kadin juga dapat mengambil peluang dari tanaman pangan jagung karena permintaan baik dari dalam maupun luar negeri cukup tinggi.

“Ini peluang, jagung di mana pun Bapak, Ibu sekalian tanam itu tumbuh. Kalau Kadin kerja jangan yang tradisional dong. Mekanisasi, konsorsium bareng-bareng bikin 100 ribu hektare dengan alat-alat modern, pemupukan pakai drone, ini baru Kadin,” imbuhnya.

Baca Juga: Mensos Risma Tegaskan Kasus JNE Kubur Beras Bansos di Depok Bukan Terjadi pada Masa Jabatannya

Namun terkait tingginya permintaan ekspor beras dari China dan Arab Saudi, Jokowi menegaskan Pemerintah Indonesia masih menyetop ekspor beras dengan alasan ketersediaan komoditas.

“Saat ini kita belum berani, sudah kita setop dulu. Tapi begitu produksinya melompat karena Bapak-Ibu terjun ke situ, bisa saja melimpah dan bisa kita ekspor dengan harga yang sangat feasible, dengan harga yang sangat baik,” pungkasnya.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah