Fenomena Embun Es di Dieng Saat Musim Kemarau Disebut Warga Sebagai Embun Racun, Ini Alasannya

- 30 Juni 2022, 18:00 WIB
Fenomena embun es kembali muncul di Dataran Tinggi Dieng pada hari ini, Kamis 30 Juni 2022. Terlihat embun es atau embun upas menyelimuti rerumputan..
Fenomena embun es kembali muncul di Dataran Tinggi Dieng pada hari ini, Kamis 30 Juni 2022. Terlihat embun es atau embun upas menyelimuti rerumputan.. /Instagram.com/ @ora_alone

PRFMNEWS - Fenomena embun berubah menjadi es yang disebut embun beku atau embun upas terjadi di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mulai hari ini, Kamis 30 Juni 2022 dini hari.

Fenomena embun beku di Dataran Tinggi Dieng ini terjadi saat musim kemarau melanda wilayah tersebut bahkan memicu suhu dingin hingga minus 1 derajat Celcius.

Uniknya, penduduk sekitar Dataran Tinggi Dieng menyebut embun beku ini sebagai embun racun. Fenomena tersebut bukanlah baru kali pertama terjadi.

Kemunculan embun es yang disebut warga merupakan embun racun, menurut BMKG berpotensi terjadi di setiap tahun. Pada 2021 lalu, terjadi pada 10 Mei, berikutnya pada 7 Juli, dan terakhir pada 15-16 Juli 2021.

Baca Juga: 3 Tips Obati GERD dan Asam Lambung dengan Cara Alami, Dijamin Ampuh kata dr. Zaidul Akbar

Kemudian pada 2022, embun upas terjadi lebih dini, yakni di awal tahun, tepatnya tanggal 4 Januari, kemudian dilaporkan kembali terjadi pada 30 Juni 2022.

Waktu terjadinya fenomena embun beku akibat suhu dingin di Dataran Tinggi Dieng mulai muncul saat dini hari menjelang pagi khususnya antara pukul 03.00 – 05.00 WIB.

"Fenomena itu terjadi ketika suhu menjadi sejuk, lantas turunlah embun-embun yang dingin lagi beku,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang Sutikno, dikutip prfmnews.id dari ANTARA.

Embun beku ini menyelimuti tanaman di perkebunan sayur milik penduduk sekitar sehingga memicu hasil kebun yang rusak.

Baca Juga: Jangan Salah, ini Cara Terbaik Konsumsi Bawang Putih agar Dapat Manfaat Hindari Diabetes dan Perut Buncit

Mengingat mata pencaharian dominan warga sekitar Dataran Tinggi Dieng adalah petani sayuran khususnya kentang.

“Masyarakat Dieng menyebutnya dengan embun upas (atau embun racun) karena memang efeknya membuat kentang mati tersiakan," ucap Sutikno.

Ia menambahkan, pada kondisi puncak kemarau di Jawa, beberapa tempat yang berada pada ketinggian, terutama di daerah pegunungan, berpeluang mengalami kondisi udara permukaan kurang dari titik beku 0 (nol) derajat Celcius.

Suhu udara ekstrem tersebut disebabkan molekul udara di daerah pegunungan lebih renggang daripada dataran rendah, sehingga sangat cepat mengalami pendinginan, terlebih saat cuaca cerah tidak tertutup awan atau hujan.

Baca Juga: 8 Obat Alami yang Ampuh untuk Turunkan Asam Urat Dijelaskan dr Saddam Ismail

Uap air di udara akan mengalami kondensasi pada malam hari dan kemudian mengembun untuk menempel jatuh di tanah, dedaunan, atau rumput.

Air embun yang menempel di pucuk daun atau rumput bahkan sayuran akan segera membeku karena suhu udara yang sangat dingin. Bekuan embun es inilah yang disebut warga sekitar sebagai embun racun.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah