Mengenal 2 Metode Penentuan Awal Ramadhan, Hisab dan Rukyat

- 31 Maret 2022, 11:45 WIB
Ilustrasi pemantauan hilal.*
Ilustrasi pemantauan hilal.* /dok.PRFM

Baca Juga: Soal Presiden 3 Periode, Jokowi: Konstitusi Kita Sudah Jelas, Kita Harus Taat

Lalu surat Yunus ayat 5:

"Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-nya bagi bulan itu manzilah-manzilah supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu), Allah tidak mencipatkan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (Kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui".

Hisab sendiri terbagi menjadu dua metode;

a. Hisab Urfi (abadi)

Metode perhitungan bukan komariyah atau hijriyah dengan menjumlahkan seluruh hari sejak tanggal 1 Muharram 1 Hijriyah saat tanggal yang dihitung, dengan beberapa kaidah, salah satunya ialah 1 Muharram 1 Hijriyah jatuh pada tanggal 15 Juli tahun 622 Masehi atau tanggal 16 Juli 622 Masehi.

b. Hisab Hakiki

Metode penentuan awal bulan komariyah yang dilakukan dengan menghitung gerak faktual (sesungguhnya) dari bulan di langit.

Perbedaan dari metode yang digunakan terkadang menjadikan awal Ramadhan berbeda, namun tak jarang juga menemui perhitungan yang sama.

Baca Juga: Warga Mengeluh Solar Sulit Didapatkan, Pertamina Klaim Stok Aman

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah