Mengenal 2 Metode Penentuan Awal Ramadhan, Hisab dan Rukyat

- 31 Maret 2022, 11:45 WIB
Ilustrasi pemantauan hilal.*
Ilustrasi pemantauan hilal.* /dok.PRFM

PRFMNEWS - Bulan Ramadhan akan segera menyapa, hanya hitungan hari lagi bulan suci umat Islam akan hadir.

Untuk penentuan awal Ramadhan, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) biasanya menggelar sidang isbat (penetapan)

Dalam penentuan awal Ramadhan ada beberapa metode yang biasa dilakukan dan sama-sama dengan dalil yang kuat.

Di Indonesia, penentuan awal Ramadhan biasa dilakukan dengan metode Rukyat dan Hisab. Nahdlatul Ulama (NU) menjadi lembaga yang biasa menggunakan metode Rukyat dan Muhammadiyah menggunakan metode Hisab.

Berikut adalah penjelasan mengenai Rukyat dan Hisab:

Baca Juga: Persib vs Barito, Robert Alberts: Persib akan Bersikap Profesional dan Menjunjung Nilai Sportivitas

1. Metode Rukyat

Dilansir dari laman Lembaga Falakiyah NU, metode Rukyat adalah metode dengan melihat hilal (bulan) secara langsung di lapangan pada hari ke-29 atau malam ke-30 dari bulan yang sedang berjalan.

Jika malam itu terlihat hilal, maka pada malam itu dimulai tanggal 1 bagi bulan baru atas dasar Rukyatulhilal, jika tidak terlihat maka malam itu tetap malam 30 bulan berjalan.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x