Kala Emak-emak Bersatu, Tandatangani Petisi Minta Presiden Jokowi Cepat Turunkan Harga Minyak Goreng

- 19 Maret 2022, 09:04 WIB
Petisi online turunkan harga minyak goreng.
Petisi online turunkan harga minyak goreng. /Change.org

PRFMNEWS – Menanggapi harga minyak goreng kemasan terus merangkak naik, ratusan emak-emak yang tergabung dalam ‘Suara Ibu Peduli Harga Kebutuhan Pokok’ menandatangani petisi untuk Presiden Jokowi agar cepat menurunkan harganya kembali.

Petisi emak-emak untuk Jokowi agar cepat turunkan harga minyak goreng tersebut juga berisi keluhan bahwa sebagai ibu rumah tangga menemui fenomena harga minyak goreng yang terus naik akan sangat menyusahkan mereka.

Pasalnya, minyak goreng sudah menjadi kebutuhan utama bagi para emak-emak untuk mengolah masakan favorit untuk anggota keluarga.

Baca Juga: Alasan HET Minyak Goreng Dicabut, Menko Airlangga: Situasi Global

"Bapak Presiden, negara kita memang memiliki ragam cara mengolah masakan. Dari menggoreng, mengukus, merebus, memanggang, mengasap, dan lain-lain. Tapi menggoreng menjadi pilihan utama dalam memasak karena relatif lebih mudah dan murah," bunyi penggalan petisi tersebut yang dibagikan di Change.org.

Ratusan emak-emak dalam petisi tersebut juga mengaku, kesulitan membeli minyak goreng bisa mengganggu proses pemberian Makanan Pendamping ASI atau MPASI. Ini karena minyak goreng disebut jadi salah satu sumber lemak bagi tumbuh kembang anak.

Dalam petisi tersebut, mereka sebenarnya mengapresiasi langkah Jokowi sudah berupaya memberikan subsidi alternatif minyak curah sebagai pengganti minyak goreng kemasan.

Baca Juga: Tak Kebagian Minyak Goreng, Seorang Ibu Marahi Karyawan Minimarket hingga Ancam Pegawai

Namun, kelompok emak-emak ini khawatir konsumsi minyak goreng curah terus-menerus bisa lebih mengganggu kesehatan tubuh.

"Namun minyak goreng curah memiliki dampak negatif terhadap kesehatan ke depannya. Tidakkah kami sebagai warga negara memiliki hak atas kesehatan yang layak, Pak? tentu dengan minyak goreng yang melalui proses penyaringan maksimal," lanjut bunyi petisi itu.

Disebutkan pula fenomena minyak goreng kemasan dari sebelumnya langka, ketika kebijakan presiden mencabut harga eceran tertinggi (HET) berlaku, produk tersebut tiba-tiba langsung melimpah di pasaran namun dengan harga melambung tinggi.

Baca Juga: Mendag Lutfi Akui Tak Bisa Lawan Mafia Minyak Goreng, Rizal Ramli Berikan Sentilan Begini

"Disamping itu, tidak semua rakyat Bapak bisa mengakses pasar swalayan. Pasar tradisional menjadi pilihan utama untuk akses terhadap sumber kebutuhan pokok. Tapi yang terjadi kemudian, harga di pasar tradisional pun juga menjadi naik," ujar petisi tersebut.

Selain menyoroti minyak goreng, petisi itu juga mengkritisi harga kebutuhan pokok lain yang ikut merangkak naik jelang Ramadan. Itu membuat mereka semakin kebingungan di tengah kondisi ekonomi keluarga yang belum stabil selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Lagu-lagu Kritik Sosial Iwan Fals yang Terkenal Sebelum Lagu 'Minyak Goreng'

“Oleh karenanya kami menuntut tanggung jawab pemerintah untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok tersebut dan menurunkan harga minyak goreng,” tegas emak-emak dalam petisi itu.

Adapun petisi yang diluncurkan pada Kamis kemarin, kini pada Jumat 18 Maret 2022 malam sudah ditandatangani lebih dari 340 orang, dengan target 500 penandatangan.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah