Bantah PeduliLindungi Dibobol, Kemenkes Ungkap Cara Sindikat Pemalsu Hasil Swab Test Beraksi

- 4 Maret 2022, 07:00 WIB
Aplikasi PeduliLindungi Telah Kembali dengan Versi Terbaru
Aplikasi PeduliLindungi Telah Kembali dengan Versi Terbaru /

PRFMNEWS - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah adanya peretasan atau pembobolan sistem aplikasi PeduliLindungi yang dilakukan pelaku sindikat hasil swab PCR dan antigen palsu di Bandara Soekarno Hatta.

Bantahan sistem PeduliLindungi dibobol pelaku sindikat pemalsuan hasil swab PCR dan antigen disampaikan Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan, Setiaji.

Setiaji menyebut, ada satu cara yang digunakan pelaku pemalsuan hasil swab PCR dan antigen bisa masuk ke sistem PeduliLindungi untuk mengunggah hasil tes palsu tersebut di dalamnya.

Baca Juga: Belum Bebas Rehabilitasi Tapi Rizky Nazar Sudah Hadiri Promosi Serial 17 Selamanya, Ternyata Begini Faktanya

Setiaji mengetahui cara pelaku pemalsu hasil swab test masuk ke PeduliLindungi, usai tim Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes melakukan investigasi menyeluruh terhadap sistem NAR (New All Record) yang digunakan untuk aplikasi tersebut.

Dari hasil investigasi tersebut, tidak ditemukan adanya indikasi pembobolan terhadap PeduliLindungi, melainkan pelaku mendapatkan user id entry lab pemeriksa yang selanjutnya digunakan untuk memasukkan data palsu ke sistem NAR.

"Hasilnya tidak ada aktivitas ilegal yang mengarah ke pembobolan PeduliLindungi, jadi mereka ini pakai user id entry untuk memasukkan data palsu hasil swab ke sistem NAR," kata Setiaji dalam keterangan tertulis di laman Sehat Negeriku Kemkes.

Investigasi ini dilakukan, tutur Setiaji, sebagai tindak lanjut dari temuan Polresta Bandara Soekarno-Hatta terkait adanya sindikat pemalsu hasil swab PCR dan antigen belum lama ini.

Awalnya muncul dugaan sindikat ini bisa masuk dan terhubung ke aplikasi PeduliLindungi dengan membobol atau meretas sistem di dalamnya secara ilegal.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x