Meski Dilarang, Gelombang Mudik Diprediksi Masih Tetap Ada

- 22 April 2020, 17:19 WIB
ILUSTRASI. Jalur mudik di Nagreg, Jawa Barat.*
ILUSTRASI. Jalur mudik di Nagreg, Jawa Barat.* //ANTARA


BANDUNG,(PRFM) - Pemerintah telah resmi melarang mudik pada Idul Fitri tahun ini. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Pengamat Transportasi ITB yang juga Ketua Masyarakat Transportasi Jawa Barat Sony Sulaksono Wibowo menilai gelombang mudik pada lebaran nanti masih tetap ada, meskipun pemerintah telah melarang mudik.

"Larangan mudik tidak signifikan bisa mencegah orang untuk tidak mudik. Mereka bisa mudik dengan cara tidak biasa, mungkin bisa naik motor, atau sewa mobil," kata Sony saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu (22/4/2020).

Baca Juga: Sebagian Besar Rute Bus di Terminal Leuwipanjang Masih Beroperasi

Sony mengatakan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah melakukan survei terhadap kelompok masyarakat yang sering mudik setiap kali lebaran.

Hasilnya, sekitar 68% dari mereka rela untuk menunda mudik demi kebaikan orang di kampung halamannya.

Namun kata dia, survei tersebut dilakukan di kalangan masyarakat menengah ke atas.

"Kalangan menengah ke atas mereka sadar untuk itu (tidak mudik), kangen kan bisa melalui teknologi komunikasi," kata Sony.

Yang mengkhawatirkan lanjut dia adalah kalangan masyarakat bawah. Mereka mudik lantaran terpaksa karena di daerah rantaunya sudah tidak punya pekerjaan akibat dampak dari corona.

"Daripada nganggur lebih baik pulang kampung, itu yang terjadi sekarang," kata Sony.

Baca Juga: Jubir Pemerintah: 913 Pasien Covid-19 di Indonesia Dinyatakan Sembuh

Sebagian besar kalangan masyarakat itu kata dia, sudah mudik ke kampung halaman masing-masing.

"Walau dilarang, kita tidak bisa menutup keran mudik, pasti akan terjadi," kata dia.

Salah satu konsekuensi dari larangan mudik adalah penutupan semua simpul transportasi seperti bandara, stasiun, dan terminal terutama untuk perjalanan jarak jauh.

Baca Juga: Kodim 0618/BS Sebar Anggota di Semua Pos Cek Point PSBB Kota Bandung

Namun menurut Sony, penutupan simpul transportasi bisa diakali dengan mudik menggunakan kendaraan pribadi.

Solusi yang bisa diambil kata dia adalah dengan menutup daerah tujuan mudik.

"Daripada kucing-kucingan, maka hal penting adalah di daerahnya (daerah asal), jangan sampai mereka yang ada di daerah terimbas (corona)," katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah