Ketimbang Jaga Jarak, Social Distacing Lebih Efektif Cegah Penularan Virus Corona

- 18 Maret 2020, 07:47 WIB
ANTREAN di halte Trans Jakarta akibat kebijakan Social Distancing.*
ANTREAN di halte Trans Jakarta akibat kebijakan Social Distancing.* /Twitter.com/@PT_Transjakarta

BANDUNG, (PRFM) – Ahli Kesehatan Masyarakat dari Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat Unpad, Deni Sunjaya menilai cara ampuh untuk menekan penyebaran virus corona (COVID-19) adalah dengan melakukan social distancing atau pembatasan sosial secara fisik. Hal itu lebih baik dibanding jaga jarak sejauh 1-2 meter yang resiko penyebarannya masih ada.

Ia mencontohkan, pembawa virus atau carrier bisa saja tidak menunjukan gejala kalau dirinya terpapar virus corona. Sehingga ketika ia tidak sadar percikan air liur yang menempel di telapak tangan bisa membuat orang lain juga terkena virus corona.

Bahkan ketika virus tersebut menempel ke bahan yang mengandung metal seperti gagang pintu, lama hidup virus tersebut bisa sampai 9 hari. Sementara di udara, virus dapat hidup selama 3 jam sebelum akhirnya hilang.

Baca Juga: Ridwan Kamil Akui Pemprov Belum Terbitkan Kebijakan Resmi Soal Buka Tutupnya Rumah Ibadah

“Ketika carrier itu memegang gagang pintu, virus itu bisa menempel sampai berhari-hari. Bisa hidup di udara saja 3 jam. Di tempat yang metal itu bisa sampai 9 hari. Anda yakin dengan pemisahan begitu saja tidak terhindar?,” paparnya saat on air di Radio PRFM News Channel, Selasa (17/3/2020).

Menurutnya, pembatasan secara fisik ini pernah dilakukan sebelumnya di Spanyol ketika negara matador tersebut terjangkit flu pada medio 1918-an. Tinggal saat ini, lanjut Deni, kesiapan psikologis dari masyarakat untuk melakukan social distancing.

Baca Juga: Bupati Minta Karyawan Demam, Flu, Batuk dan Pilek Agar Dirumahkan Sementara

“Masalahnya kesiapan psikologis dari masyarakat. Masyarakat kan makhluk sosial susah sekali tidak ketemu, berkunjung, nongkrong ya mereka ada sesuatu yang hilang. Secara psikologis, tapi itu wajar. Seperti ini adalah hal penting tanggung jawab kita bersama untuk mengurangi transmisi dari pasien atau penderita carrier yang tidak ada gejala itu. Jadi ini mutlak harus dikerjakan,” ungkap Deni.

Di samping itu, menjaga kesehatan di tempat kerja, rumah ibadah dan lingkungan sekitar juga penting dilakukan. Salah satu cara untuk menghilangkan virus tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan cairan disinfektan.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah