Tahun Pemulihan Ekonomi, Ini Berbagai Strategi BRI untuk Perkuat Pertumbuhan

- 9 Januari 2022, 10:57 WIB
Direktur Utama BRI Sunarso Ungkap Strategi BRI Perkuat Pertumbuhan di Masa Pemulihan Ekonomi
Direktur Utama BRI Sunarso Ungkap Strategi BRI Perkuat Pertumbuhan di Masa Pemulihan Ekonomi /dok PT BRI


PRFMNEWS - Menatap tahun 2022, PT Bank Rakyat Indonesia menyiapkan berbagai strategi guna menghadapi peluang sekaligus tantangan di tahun akselerasi pemulihan ekonomi.

Pada tahun ini, BRI memproyeksikan pertumbuhan kredit berada di kisaran 8-10% year on year (yoy) pada tahun 2022.

Hal ini tidak terlepas dari daya beli masyarakat yang mulai kembali pulih menjadi katalis positif terhadap bisnis perseroan.

Baca Juga: BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Teruskan Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan

Pertumbuhan kredit itu ditopang oleh pertumbuhan ke segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang selama ini telah dikenal sebagai backbone utama BRI. Strategi ini sejalan dengan upaya BRI dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

Direktur Utama BRI Sunarso memaparkan, dengan kinerja keuangan yang solid saat ini terdapat ruang bagi perseroan untuk memantik pertumbuhan ekonomi lewat ekspansi kredit.

Kemampuan BRI untuk melakukan ekspansi tercermin dari Loan to Deposit ratio (LDR) yang masih berada di angka 83% (per September 2021). Kemampuan ekspansi ini ditopang oleh permodalan yang kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 24% atau tiga kali lipat di atas threshold yang diatur Bank Indonesia (BI).

Baca Juga: Catat Bisnis Wealth Management Tumbuh 9,2 Persen YoY, BRI Terus Akslerasi Kinerja

"Bagaimana kita melihat peluang ke depan? LDR kita berada di kisaran 83% sedangkan yang optimal, bahkan regulator memberikan batasan atas 92%, artinya BRI masih punya ruang yang cukup secara likuiditas untuk menumbuhkan kredit. Maka BRI masih punya kesempatan untuk tumbuh secara agresif ke depan, tentu agresif yang disertai dengan kehati-hatian,” ungkap Sunarso, Minggu 9 Januari 2022.

Kendati demikian, BRI telah mengantisipasi sejumlah tantangan bisnis utama pada tahun ini. Pertama, kondisi pengendalian COVID-19.

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x