Gulaku Menghilang Dari Pasaran, Ada Apa?

- 10 Februari 2020, 19:43 WIB
/Instagram: gulakuofficial

BANDUNG, (PRFM) - Beberapa waktu terakhir ini, masyarakat mengeluhkan sulitnya mencari produk gula kemasan Gulaku. Jika ada supermarket atau minimarket yang masih menjual, itupun karena sisa stok lama.

Sekretaris Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat Hendri Hendarta membenarkan hal tersebut. Menurutnya, salah satu alasan beberapa perusahaan ritel di Indonesia tak lagi menjual Gulaku karena defisit harga belinya dan harga jualnya terlalu sedikit.

Untuk diketahui, harga eceran tertinggi (HET) untuk produk gula yang ditetapkan pemerintah saat ini adalah Rp 12.500 per kilo. Diakui Hendri, harga beli produk Gulaku hanya berselisih sedikit saja dengan harga jual yang sesuai HET. Oleh karena itu, sejumlah perusahaan ritel berpikir dua kali sebelum menjual produk Gulaku.

"Persoalannya kan gula ini sekarang dipatok dengan HET oleh pemerintah. Suplai dari distributor kepada kami retailer memang harganya mendekati HET itu. Sehingga retailer pada umumnya kan harus mendapat margin dari penjualan itu. Sementara kami pelaku usaha dipatok dengan HET itu. Jadi tentu kami juga punya pertimbangan untuk pengadaan produk Gulaku," ujar Hendri saat on air di PRFM, Senin (10/2/2020).

Meski demikian, dirinya berujar bahwa stok gula di Indonesia saat ini masih berkecukupan. Bahkan dirinya tidak memungkiri jika memang masih banyak perusahaan ritel di luar Aprindo yang mungkin masih menyediakan produk Gulaku. Hanya saja, harganya mungkin di atas HET yang diterapkan pemerintah.

"Mungkin di luar anggota Aprindo, supermarket atau minimarket ada yang menjual Gulaku tapi harganya di atas HET," tutur Hendri.

Menyoal adakah sanksi jika ada pedagang yang menjual di atas HET, dirinya mengaku sulit bagi pemerintah untuk memantau hal tersebut. Karena sejauh ini pemerintah hanya meminta anggota Aprindo untuk menjual sesuai harga yang ditetapkan.

"Kalau pemerintah ke kami gampang. Karena kami diminta oleh pemerintah untuk menjual sesuai harga yang disesuaikan," pungkas Hendri.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x