“Ada sekitar 2.000-an file video dan 3.700-an file foto yang tersimpan di handphone tersangka (ukuran kurang lebih 150 GB) dan sekitar 600 GB file foto serta video yang tersimpan di hardisk tersangka,” kata Roberto.
Lebih lanjut Roberto menjelaskan, Siskaeee kerap merekam dan memfoto ribuan konten porno dirinya di tiga kota.
“Selama ini ada tiga daerah yang sering tersangka gunakan untuk pengambilan rekaman video atau foto yaitu di Jogjakarta, Jakarta dan di Bali,” ujar Roberto.
2. Unggah Konten Porno ke 7 Situs Berbayar
Siskaeee diketahui telah melakukan aksi asusila yang menampilkan organ vital dirinya sejak 2017 hingga 2021. Lima ribu lebih konten porno yang direkam selama 4 tahun tersebut, ia unggah ke tujuh situs berbayar luar negeri.
“Ada tujuh situs yang digunakan pelaku untuk memposting kontennya, di antaranya ada yang sudah di-banned dan ada yang masih bisa diakses,” kata Roberto.
Selain mengamankan dan telah menghapus ribuan konten porno itu, polisi juga menahan barang bukti yang selama ini digunakan tersangka untuk melakukan aksi asusilanya.
“Kami juga berhasil mengamankan barang bukti di antaranya kamera, laptop, handphone, tripod, baju blazer, rok hitam, kacamata, buku rekening, mobil, dan perhiasan,” ucap Roberto.
3. Dapat Penghasilan Capai Rp2 Miliar Selama 1 Tahun
Selain eksibisionisme, motif Siskaeee merekam dan menyebarluaskan video aksi asusila dirinya karena kebutuhan ekonomi.