Catatan Penting dari Epidemiolog Soal PTM: Jangan Buka Sekaligus

- 30 Agustus 2021, 20:27 WIB
Ilustrasi Sekolah
Ilustrasi Sekolah /Pikiran-rakyat.com/AGUS KUSNADI/

PRFMNEWS - Epidemiolog dari Universitas Padjadjaran (Unpad), dr. Bonny Wiem Lestari memberikan catatan penting bagi pemerintah sebelum membuka pembelajaran tatap muka (PTM).

Catatan pertama dari Bonny adalah pembukaan kembali sekolah jangan dilakukan sekaligus, tapi bertahap dari masing-masing tingkatan pendidikan.

"Jadi perlu ada pentahapan pembukaan sekolah, ini nggak mungkin semua dari TK, SD, SMP dibuka semua (sekaligus)," ujar Bonny saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Senin 30 Agustus 2021.

Baca Juga: Siap-siap PTM di Bandung Mulai September, Begini Aturan-aturannya: Sekolah Hanya 2 Jam

Skenario pembukaan bertahap ini seharusnya bisa disosialisasikan sejak dahulu. Masalahnya jika dibuka sekaligus dikhawatirkan terjadi peningkatan kasus maka sekolah akan ditutup lagi.

"Bukan masalah tidak boleh dibuka, tapi bagaimana buka tutup ada skenario penanggulangan kalau ada peningkatan kasus, akan repot kalau sekolah buka lalu tutup lagi," tegasnya.

Catatan kedua adalah tingkat vaksinasi lansia yang harus tinggi. Sebab menurutnya, vaksinasi bagi lansia sangat penting agar menekan angka penularan dari anak-anak sekolah.

Baca Juga: Sekda Ema: PTM di Bandung Dimulai Minggu ke-2 September

Anak sekolah cenderung memiliki imun tubuh yang lebih kuat, apabila mereka tinggal bersama lansia dan tingkat vaksinasi lansia di daerah tersebut masih rendah maka berpotensi terjadi peningkatan kasus.

"Karena anak-anak daya tahan tubuhnya cukup baik kecuali yang punya penyakit bawaan, tapi yang dikhawatirkan apabila si anak sekolah tinggal dengan kakek nenek yang belum divaksin, itu yang bisa menimbulkan peningkatan kasus," ungkapnya.

Baca Juga: Ikuti Vaksinasi Astrazeneca di Saung Angklung Udjo pada 7-8 September 2021, Klik Link Pendaftaran di Sini

Soal vaksinasi lansia ini kata Bonny minimal tingkat persentasenya adalah 50-60 persen. Untuk Kota Bandung ia mengapresiasi karena secara umum vaksinasinya sudah mencakup 65 persen.

"Yang penting itu kalau mau dibuka maka harus dipertimbangkan juga skenario mitigasi, karena dengan penurunan level yang melakukan relaksasi tidak hanya pendidikan, ekonomi juga," pungkasnya.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah