budi
PRFMNEWS - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan jika sudah ada berbagai jenis vaksin yang datang ke Indonesia.
Dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin 23 Agustus 2021, Menkes Budi meminta masyarakat untuk tak pilih-pilih vaksin yang sudah tersedia.
Alasannya, lanjut Budi, seluruh vaksin yang ada tentunya memberikan manfaat yang sama yakni membangun antibody dalam tubuh.
"Dengan adanya beberapa macam vaksin ini, kami imbau masyarakat agar tidak pilih-pilih vaksin, karena semua vaksin memberikan manfaat yang sama yaitu membangun antobody tubuh kita," jelas Menkes Budi.
Baca Juga: Hidup Bersama Pandemi Covid-19, Menkes Budi Siapkan 3 Strategi Ini
Baca Juga: Tak Ada Pertandingan Persib di 3 Pertandingan Perdana Liga 1 2021, Ini Alasan PT LIB
Hingga saat ini sudah ada beberapa jenis vaksin masuk ke Indonesia diantaranya Sinovac, AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer.
Untuk vaksin Pfizer yang relatif baru tiba ke Indonesia, Budi menjelaskan sejauh ini sebanyak 1,56 dosis sudah sampai.
Memasuki akhir Agustus 2021, pemerintah kembali akan kedatangan 4,6 juta dosis vaksin Pfizer.
Adapun vaksin Pfizer didatangkan melalui kerjasama antara Indonesia dengan Covax.
Baca Juga: Bali United vs Persik Kediri Jadi Laga Pembuka Liga 1 2021
Budi juga mengingatkan masyarakat, agar membatu pemerintah dengan selalu menjaga informasi bahwa vaksin ini diberikan secara gratis.
Ia menegaskan bahwa vaksin yang diberikan kepada masyarakat adalah gratis atau tidak berbayar.
Karenanya, ia mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika ada yang meminta bayaran untuk pemberian vaksinasi tersebut.
Laporan tersebut bisa disampaikan di nomor 1500 567 atau melalui email di [email protected].
Baca Juga: Luhut Minta Masyarakat Tak Datang ke Stadion dan Tak Gelar Nonton Bareng Liga 1Baca Juga: Kota Bandung Masuk PPKM Level 3, Resepsi Pernikahan Tetap Belum Bisa Digelar
"Juga sangat penting agar masyarakat membantu pemerintah menjaga bahwa vaksin ini gratis, semua rakyat disuntiknya gratis, tidak ada yang bayar, kalau ada yang minta pembayaran silahkan hubungi pengaduan kemkes di nomot telpon 1500 567 atau di email [email protected].," pungkasnya.***