PRFMNEWS - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja mengatakan, tahun 2021 ini jauh lebih berat dibanding tahun 2020 lalu.
Dia menyampaikan, pada tahun 2020 lalu para pengusaha pusat perbelanjaan masih memiliki dana cadangan untuk menutup operasional di tengah pandemi.
Namun di tahun 2021 ini, seluruh dana cadangan sudah terkuras pada 2020 lalu, sehingga di 2021 ini kian banyak pengusaha yang keberatan untuk menutup biaya operasional.
Baca Juga: IDI Jabar Minta Pasien Isoman Selalu Konsultasi dengan Dokter dan Tak Sembarangan Minum Obat
"Tahun 2021 ini jauh lebih berat dari tahun 2020. Memang di 2020 pusat perbelanjaan juga pernah ditutup juga di Jakarta khususnya dari April sampai Juni, tapi di 2020 pusat perbelanjaan itu punya dana cadangan, dan dana cadangan itu habis terkuras di 2020," kata Alphonzus saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel Senin, 26 Juli 2021 malam kemarin.
Di awal tahun 2021, pusat perbelanjaan sudah mulai beroperasi namun dengan berbagai pembatasan baik pembatasan pengunjung hingga pembatasan waktu operasional.
Adanya pembatasan ini membuat pemasukan kepada pusat perbelanjaan menjadi tidak optimal.
Baca Juga: Luhut Perintahkan Industri Perketat Protokol Kesehatan Demi Cegah Klaster Baru
"Ini juga kalau dengan 50 persen, kondisi masih tetap defisit," ujarnya.