Testing atau Pencarian Kasus Baru Covid-19 Indonesia Lemah, Epidemiolog Sebut Kebijakan PPKM Mikro Tidak Tepat

- 26 Juni 2021, 12:28 WIB
warga luar Kabupaten Bandung yang mengikuti rapid test antigen di Tol Soroja, Sabtu 6 Februari 2021.
warga luar Kabupaten Bandung yang mengikuti rapid test antigen di Tol Soroja, Sabtu 6 Februari 2021. /BUDI SATRIA-PRFM

PRFMNEWS - Epidemiolog Universitas Airlangga, Windhu Purnomo menyebutkan kemampuan Indonesia dalam hal testing atau mencari kasus baru virus corona atau Covid-19 dinilai lemah.

Ia menilai, jika tingkat testing tinggi maka kasus akan dapat ditemukan sebanyak mungkin. Tujuannya, lanjut Windhu, langsung dapat melakukan tindakan isolasi.

Yang menjadi masalah menurut Windhu adalah ketidakmampuan Indonesia dalam melakukan testing atau melakukan pencarian kasus baru.

"Indonesia itu dalam hal testing nomor 158 dari 220 negara, 30 persen terjelek di dunia. Artinya apa, lemah, sangat lemah. Pencarian kasus kita lemah, testing rate-nya sangat rendah," katanya saat On Air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Sabtu 26 Juni 2021.

Baca Juga: Ngeri ! Begini Kondisi Antrean Mobil Ambulans Pengangkut Jenazah Covid-19 di Pemakaman Cikadut Bandung

Baca Juga: Petugas Pemakaman Jenazah Kasus Covid-19 di TPU Cikadut Kewalahan, Pemkot Bandung Sampai Kerahkan Backhoe

Windhu mengatakan, di Indonesia hanya mampu mencari sebagian kecil dari kasusnya.

Hal ini tentunya berisiko, lanjutnya, bagi orang-orang yang nantinya akan menjadi penular kepada orang lain.

"Kalau tujuan kita adalah memutus mata rantai penularan, jangan ada orang yang menulari orang lain. Karena kita tidak mampu mencari kasusnya maka semua orang di wilayah tertentu itu, harus dianggap sebagai orang-orang yang berisiko sebagai penular," ujarnya.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x