PRFMNEWS - Epidemiolog Universitas Airlangga, Windhu Purnomo menyebutkan kemampuan Indonesia dalam hal testing atau mencari kasus baru virus corona atau Covid-19 dinilai lemah.
Ia menilai, jika tingkat testing tinggi maka kasus akan dapat ditemukan sebanyak mungkin. Tujuannya, lanjut Windhu, langsung dapat melakukan tindakan isolasi.
Yang menjadi masalah menurut Windhu adalah ketidakmampuan Indonesia dalam melakukan testing atau melakukan pencarian kasus baru.
"Indonesia itu dalam hal testing nomor 158 dari 220 negara, 30 persen terjelek di dunia. Artinya apa, lemah, sangat lemah. Pencarian kasus kita lemah, testing rate-nya sangat rendah," katanya saat On Air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Sabtu 26 Juni 2021.
Windhu mengatakan, di Indonesia hanya mampu mencari sebagian kecil dari kasusnya.
Hal ini tentunya berisiko, lanjutnya, bagi orang-orang yang nantinya akan menjadi penular kepada orang lain.
"Kalau tujuan kita adalah memutus mata rantai penularan, jangan ada orang yang menulari orang lain. Karena kita tidak mampu mencari kasusnya maka semua orang di wilayah tertentu itu, harus dianggap sebagai orang-orang yang berisiko sebagai penular," ujarnya.