Covid-19 Melonjak, Pemerintah Diminta Tak Alergi dengan Lockdown

- 19 Juni 2021, 19:39 WIB
Ilustrasi. Purbalingga 'lockdown', pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat siapkan memperketat PPKM mikro dengan 3 stategi guna menekan penyebaran Covid-19 di Purbalingga.
Ilustrasi. Purbalingga 'lockdown', pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat siapkan memperketat PPKM mikro dengan 3 stategi guna menekan penyebaran Covid-19 di Purbalingga. /IRWANSYAH PUTRA/ANTARA FOTO

PRFMNEWS – Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah menyebut pemerintah perlu mengganti kebijakan dan strategi penanganan Covid-19 yang diterapkan saat ini.

Sebagaimana diketahui, usai libur lebaran 2021/1442 H lalu, lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia mulai terasa. Terlebih, Bandung Raya telah berstatus Siaga 1 Covid-19.

Menurutnya, strategi yang digunakan sekarang cenderung tak efektif. Ia pun menyarankan ketimbang menerapkan PPKM Mikro, lebih baik menerapkan lockdown total bagi daerah yang masuk zona merah.

Ia menyebut penanganan Covid-19 oleh pemerintah dinilai lebih lambat daripada penularan Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Dishub Beberkan Alasan Kebijakan Buka Tutup Jalan di Kota Bandung, Begini Katanya

“Maksud saya memang pemerintah pusat ubah cara penanganan Covid-19 artinya kalau satu daerah itu merah membara itu di-lockdown. Kita tidak perlu alergi terhadap lockdown. Kalau yang sekaran dilaksanakan ini daerah itu hanya sekadar melaksanakan saja karena di tengah kebingunan,” kata dia saat on air di Radio PRFM News Channel, Sabtu 19 Juni 2021.

Trubus pun mengakui ada dua hal yang dipertimbangkan pemerintah saat memutuskan untuk menerapkan PPKM, yakni ekonomi dan kesehatan.

Untuk itu, ia menyarankan lockdown tersebut diberlakukan pada daerah yang masuk dalam status zona merah penyebaran Covid-19.

Pasalnya mobilitas adalah satu hal yang membuat penyebaran Covid-19 di Indonesia belakangan ini cukup masif.

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x