PRFMNEWS – Peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menyoroti sistem keamanan yang diterapkan di Mabes Polri pasca-ditembak matinya seorang wanita terduga teroris, Rabu 31 Maret 2021.
Menurutnya, sistem keamanan di Mabes Polri cenderung longgar. Ditambah lagi faktor kecerobohan petugas keamanan pun dinilainya membuat terduga teroris tersebut leluasa untuk masuk.
“Setahu saya kalau melihat kejadian beberapa jam yang lalu memang saya melihatnya ada kelemahan dalam sistem pengamanan Mabes Polri dan ini sudah sangat lama dirasakan. Ini juga membuktikan bahwa ada kecorobohan petugas keamanan,” ujarnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Rabu 31 Maret 2021.
Baca Juga: Sepekan E-TLE Beroperasi, 65 Ribu Pelanggar Lalu Lintas di Jawa Barat Terekam CCTV
Baca Juga: Tinjau Vaksinasi di Palembang, Mendagri Ajak Masyarakat Tak Ragu Disuntik Vaksin Covid-19
Ia pun menyebut Mabes Polri terlalu percaya diri soal pengamanan di dalam lingkungannya.
“Terlalu over percaya diri bahwa Mabes Polri tempat paling aman. Padahal faktanya juga masih bisa ditembus oleh aksi penyerangan seperti hari ini,” tambahnya.