PRFMNEWS – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyinggung Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD terkait kasus kerumunan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, saat Muhammad Rizieq Shihab (MRS) datang dari Arab Saudi beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pernyataan Mahfud MD ditafsirkan oleh massa pendukung MRS seakan-akan ada instruksi pemerintah pusat saat Jakarta dan Jawa Barat menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
”Di situlah (pernyataan Mahfud MD-red) menjadi tafsir dari ribuan orang yang datang ke bandara, selama tertib dan damai, boleh. Maka terjadi kerumunan yang luar biasa. Nah sehingga ada tafsir ini seolah-olah ada diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB di Jakarta, PSBB di Jabar dan lain sebagainya,” ujarnya di gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat, Kota Bandung, Rabu 16 Desember 2020.
Baca Juga: Menjelang Tahun Baru, Ini Imbauan Bupati Bandung Untuk Masyarakat
Baca Juga: Kabupaten Garut Siaga Covid-19 Hingga Maret 2021
Untuk itu, ia meminta kepolisian untuk meminta klarifikasi dari orang yang juga terlibat dalam kasus kerumunan tak terkecuali Mahfud MD.
"Jadi beliau juga harus bertanggung jawab, tak hanya kami-kami kepala daerah yang dimintai klarifikasi ya. Jadi semua punya peran yang perlu diklarifikasi," ungkapnya.
Baca Juga: All New NMAX 155 Connected Jadi Motor Terbaik di Tahun 2020
Baca Juga: Ucapkan Selamat Kepada Dadang-Sahrul, Kurnia: Ayeuna mah Semuanya Kedah Ngahiji
Kendati demikian, ia mengaku belum secara langsung bertemu dan menyampaikan opininya itu pada Mahfud.
“Belum, jadi lewat statement ini harus adil semua yang punya peran dalam proses yang kita hadapi harus secara arif dan bijak,” tutupnya.***