"Indonesia termasuk negara yang kurang berhasil penanganan HIV, padahal sudah 15 tahun lebih punya berbagai macam peraturan tapi ternyata masih gagal," imbuhnya.
Apa kendalanya? Bagus menilai kurangnya komitmen dari pemangku kepentingan menjadi alasan penanganan HIV/AIDS di Indonesia masih buruk. HIV masih dianggap sebagai isu yang kurang menarik baik di tingkat eksekutif dan legislatif.
Belum lagi karena dampak desentralisasi, menyebabkan beberapa kepala daerah yang tidak tertarik terhadap isu AIDS cenderung menarik diri dan tidak menjalankan program tersebut.
Baca Juga: Kota Bandung Zona Merah Lagi, 6 OPD Ini Diberi Instruksi Khusus
Baca Juga: Curug Jompong Bakal Jadi Sumber Air Baku Tambahan Bagi Kota Bandung
"Jadi kalau bicara HIV AIDS itu biasanya kebanyakan kepala daerah akan menarik diri dan hanya komitmen politis, dan itu masih kurang. Contoh ada di beberapa derah di Jawa Barat tidak ada komisi penanggulangan AIDS sedangkan kasusnya semakin meningkat," jelasnya.
Bahkan lebih menyedihkan lagi masih ada beberapa daerah yang memperingati Hari AIDS Sedunia sebagai bentuk perayaan. Bagus menegaskan, seharusnya hari ini dianggap sebagai momen mengenang sekaligus merefleksi apa saja yang sudah kita lakukan untuk membantu teman-teman pengidap HIV/AIDS.
"Pengelola program juga tidak serius, contohnya di hari ini bukan untuk perayaan, salah besar, tapi untuk mengingat korban AIDS, jadi mengenang sekaligus refleksi apa yang sudah kita lakukan," pungkasnya.***