Fenomena La Nina, Luhut: Waspadai Multi Bencana Hujan Deras, Gempa Hingga Tsunami

13 Oktober 2020, 12:59 WIB
Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan. /ANTARA/

PRFMNEWS - Indonesia harus mengantisipasi fenomena La Nina yang memengaruhi terhadap peningkatan curah hujan mulai bulan ini. Efek dari La Nina ini akan terasa hingga enam bulan kedapan.

Dari hasil rapat terbatas Presiden Jokowi bersama para menteri, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, BMKG mengingatkan masyarakat kemungkinan terjadinya multi bencana hujan deras, longsor, gempa hingga tsunami akibat fenomena La Nina.

"Tadi bu Korita (Kepala BMKG) mengingatkan bisa aja ada multi bencana, soal La Nina ini hujan deras, gempa atau tsunami, nah itu perlu diantisipasi," ujar Luhut, Selasa 13 Oktober 2020.

Baca Juga: Waspada Dampak La Nina, Curah Hujan Bulanan di Indonesia Bisa Naik 40 Persen dari Batas Normal

Luhut menyebut, fenomena La Nina juga jangan sampai menganggu penangana Covid-19 di daerah-daerah Indonesia. Ia meminta masyarakat juga ikut membantu, minimal dengan memperhatikan peringatan yang sudah disebarluaskan oleh BMKG.

"Nah itu berpengaruh pada Covid-19, karena ada pengungsian dan sebagainya, jadi kita minta masyarakat ikut membantu, jangan sampai tidak menuruti warning yang sudah disebarluaskan oleh BMKG," imbuhnya.

Ramalan peningkatan curah hujan ini pun sudah ia laporkan kepada Presiden dalam rapat terbatas tersebut.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengungkapkan, puncak La Nina diprediksi terjadi pada Desember-Januari. Sementara musim hujan puncaknya pada Januari-Februari.

Baca Juga: Luhut Cemas Terkait Potensi Klaster Baru Covid-19 Karena Perubahan Cuaca Ekstrem

Maka dari itu, masyarakat diminta mewaspadai perubahan cuaca mulai Desember, Januari hingga Februari tahun depan.

"Jadi masyarakat dimohon untuk memonitor cuaca di aplikasi infobmkg yang bisa didownload di playstore dan appstore," tuturnya.

Musim hujan di 73 persen daerah Indonesia dimulai pada Oktober-November ini. Sementara sisanya seperti Jawa Barat sudah dimulai sejak September, sedangkan untuk daerah timur seperti Papua kemungkinan mulai April 2021.***

Editor: Rifki

Tags

Terkini

Terpopuler