Sempat Heboh, Presiden Jokowi Berikan Klarifikasi Soal Cawe-Cawe Politik

5 Juni 2023, 21:20 WIB
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo sampaikan klarifikasi soal cawe-cawe Pemilu 2024 /Instagram @jokowi


PRFMNEWS - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyampaikan klarifikasi terkait cawe-cawe politik saat menerima jajaran Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Istana Kepresidenan Jakarta.

Klarifikasi tersebut diungkapkan oleh Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Ahmad Doli Kurnia, setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk melaporkan kepengurusan baru KAHMI.

Doli menjelaskan bahwa Presiden Jokowi sebenarnya ingin menyampaikan kepada siapapun yang akan menjadi penerus atau presiden dan wakil presiden di masa depan bahwa mereka harus memiliki persepsi yang sama dalam menghadapi realitas yang tidak mudah, namun memiliki peluang yang besar.

Baca Juga: Harapan Jokowi untuk Pohon Hayat yang Resmi Menjadi Logo IKN

"Tadi beliau sampaikan klarifikasi soal cawe-cawe, jadi konteksnya Presiden sebetulnya ingin menyampaikan kepada siapa pun yang akan menjadi penerus atau presiden dan wakil presiden pada periode akan datang, itu harus mempunyai persepsi yang sama dalam menghadapi realitas yang tidak mudah, tetapi peluangnya besar," kata Doli yang dikutip dari Antara, Senin 5 Juni 2023.

Doli mengungkapkan bahwa saat ini merupakan momentum penting bagi Indonesia untuk bisa mencapai lompatan kemajuan yang luar biasa.

Hal terus karena mengingat bangsa ini memiliki sumber daya yang mampu menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

Baca Juga: Menkeu Sebut Keputusan Gaji PNS 2024 Naik akan Diumumkan Langsung oleh Presiden Jokowi, Kapan?

Oleh karena itu, semua pihak, termasuk Presiden, harus terlibat dalam mewujudkan hal tersebut.

"Saya kira keterlibatannya bagaimana menyampaikan pesan-pesan untuk kepentingan bangsa dan negara, serta kemajuan yang akan dicapai," katanya.

Keterlibatan Presiden merupakan bagaimana menyampaikan pesan-pesan yang bertujuan untuk kepentingan bangsa dan negara, serta kemajuan yang akan dicapai.

Presiden sangat menyadari posisinya sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, serta pemahaman bahwa proses politik di Pemilu melibatkan pimpinan partai politik yang tidak melibatkan Presiden secara langsung.

Baca Juga: Ini 4 Pakta Integritas Netralitas ASN untuk Pemilu 2024

"Beliau sadar betul tentang posisi beliau sebagai Presiden, Kepala Negara, dan Kepala Pemerintahan. Beliau sadar juga bahwa proses politik pada pemilu lebih melibatkan pimpinan-pimpinan partai politik yang Pak Presiden juga tidak ada di dalamnya,” ungkap Doli.

Doli menjelaskan dalam konteks cawe-cawe, hal tersebut mencakup keterlibatan semua pihak dalam memastikan pemahaman terhadap situasi dan kondisi yang ada, serta memiliki tekad untuk terus maju menjadi negara yang lebih baik.

Selain itu, Jokowi juga mengharapkan agar siapapun yang terpilih sebagai presiden dan wakil presiden di masa depan dapat melanjutkan upaya Indonesia dalam mencapai kemajuan yang lebih maju lagi.

"Itu ada dalam kurun waktu 10-13 tahun yang akan datang. Proses transisi ini tentu harus dijaga bersama, menjadi hal positif, produktif untuk menjadi kemajuan bangsa dan Indonesia ke depan," terangnya.***

Editor: Rizky Perdana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler