Kapan Malam Lailatul Qadar 2023 dan Bagaimana Tanda-tandanya? Ini Penjelasannya

6 April 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi keutamaan Malam Lailatul Qadar /Burak The Weekender/Pexels

PRFMNEWS - Bulan Ramadhan selalu istimewa untuk umat islam di seluruh dunia. Salah satu alasannya, karena hanya di bulan Ramadhan-lah kita bisa menemukan malam Lailatul Qadar atau yang juga sering disebut sebagai malam seribu bulan.

Disebut malam seribu bulan karena ibadah apa pun yang kita kerjakan di malam itu, pahalanya akan sama seperti pahala ibadah seribu bulan bahkan lebih. Sayangnya, malam yang mulia ini tidak terjadi setiap malam nih! Jadi kapan dong malam Lailatul Qadar tiba?

Yuk, kenali beberapa tanda-tandanya dan cara mendapatkan malam tersebut di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan supaya bisa mendapat pahala ibadah seribu bulan!

Baca Juga: Polisi Israel Serang Jemaah Masjid Al-Aqsa yang Sedang Beribadah, 7 Orang Terluka

Meskipun malam yang tepat ketika Lailatul Qadar terjadi belum pernah disebutkan di mana pun, namun, Nabi Muhammad (SAW) telah mengarahkan kita untuk mencari Lailatul Qadar selama malam-malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Hal yang sama juga terlihat dari Hadits berikut:

Diceritakan oleh Aisyah (RA) bahwa Rasulullah (SAW) mengatakan:

“Carilah Malam Qadar di malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.”

(Sahih Bukhari: 2017)

Berarti Lailatul Qadar jatuh pada malam Ramadhan ke-21, 23, 25, 27, atau 29. Namun, sebagian besar telah menekankan bahwa kemungkinan terbesar ialah pada malam ke-27 Ramadhan.

Karena ini malam yang diberkahi, tentu saja suasana malam Lailatul Qadar juga berbeda dari malam-malam sebelumnya.

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Baca Juga: Ridwan Kamil: Saya Minta Perusahaan Tak Banyak Cari Alasan untuk Tunda Bayar THR Pekerja

“(Malam) Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan.” (HR. Ibnu Khuzaimah 3/231, Bazzar 1/486)

Bukan hanya suasana yang berbeda, di malam Lailatul Qadar, bulan juga tampak seperti sepotong bejana. Dari Abu Hurairah, ia berkata, kami menyebutkan malam Lailatul Qadar di sisi Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam beliau bersabda:

“Siapa di antara kalian yang ingat ketika terbit bulan seperti syiqi jafnah.” (HR. Muslim Muslim 1170)

Dalam bahasa Arab, syiqi memiliki arti setengah. Sedangkan jafnah berarti bejana.

Selain itu, berkah malam Lailatul Qadar bukan hanya berlaku satu atau dua jam, tapi semalaman hingga terbitnya matahari di ufuk timur. Dan tidak seperti biasanya, matahari terbit tanpa sinar yang terang seperti biasanya. Dari ‘Ubay Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tidak menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi." (HR. Muslim 762)

Ini karena pada malam Lailatul Qadar, para malaikat dan malaikat Jibril turun ke Bumi atas izin Allah SWT dan memenuhi langit hingga menghalangi sinar matahari.

Baca Juga: Pengamanan Jalur Mudik, Polres Cimahi Perbanyak Personel untuk Bersiaga di Padalarang

Lalu bagaimana caranya kita bisa mendapatkan Lailatul Qadar?

Bulan Ramadan memang seharusnya jadi kesempatan kita untuk mendekatkan diri pada yang Maha Pencipta. Terlebih saat Ramadan sudah mendekati akhir. Itu jugalah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Ketika sudah memasuki akhir Ramadan, Rasulullah akan beribadah lebih giat dari malam-malam sebelumnya. Aisyah Radhiyallahu ‘anhuma mengatakan bahwa:

“Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir) yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lainnya.” (HR. Muslim 1174)

Bagaimana Rasulullah SAW mengamati malam ini:

Beribadah pada malam ini juga merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW kita tercinta. Rasulullah SAW akan mengabdikan diri beliau sendiri selama sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan lebih dari yang dilakukannya di waktu lain sepanjang tahun. Hal yang sama juga dapat dilihat dari hadis berikut:

Ini diriwayatkan oleh Aisyah (RA):

“Ketika memasuki sepuluh malam terakhir (Ramadhan), Rasulullah (SAW) tetap terjaga di malam hari (untuk sholat dan beribadah), membangunkan keluarganya, dan mempersiapkan diri untuk beribadah (dengan lebih semangat).”

Baca Juga: Bandung Bebas Asap Rokok Makin Nyata, Pemkot Sebut 445 Lokasi Sudah Masuk Kategori KTR

(Sahih Muslim: 1174)

Tujuan Itikaaf:

Itakaf di Masjid selama 10 hari terakhir Ramadhan adalah amalan yang sangat baik dan juga merupakan sunah dari Nabi kita tercinta (SAW). Tujuan utama Itakaf adalah mencari Lailatul Qadar karena hal yang sama ditunjukan dari hadis berikut.

Seperti diriwayatkan oleh Aisyah (RA), yang mengatakan:

‘Rasulullah SAW memiliki kebiasaan beri’tikaf di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dan mengatakan, "Carilah malam Qadar dalam sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan."’

(Sahih Bukhari: 2020)

Nah, itulah beberapa tanda dan cara mendapatkan Lailatul Qadar yang wajib diketahui karena hanya terjadi setahun sekali pada bulan Ramadan. Semoga tahun ini kita mendapat berkahnya, ya.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler